Badan Internasional untuk Penyakit Menular pada Selasa melaporkan rumah sakit anak-anak di Beijing dan Liaoning utara, China dipadati dengan kasus penyakit pernapasan seperti pneumonia yang "belum dapat ditentukan" yang diyakini berasal dari infeksi bakteri.
Laporan itu menyoroti berita oleh FTV News yang berbasis di Taiwan, yang menyebutkan banyak pasien mendatangi Rumah Sakit Anak Beijing.
Media itu mengutip seorang warga yang mengatakan "Banyak anak-anak dirawat di rumah sakit. Tidak ada batuk, mereka tidak menunjukkan gejala pneumonia, tetapi mengalami demam tinggi dan peradangan pada saluran pernapasan."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya telah meminta informasi resmi dari China mengenai kasus pneumonia tak terdiagnosis pada anak-anak.
Pneumonia Mycoplasma, suatu infeksi bakteri yang tidak lazim, telah menyebar ke seluruh dunia sejak 2015 dan seterusnya, tetapi menurun setelah adanya tindakan melawan pandemi COVID-19 mulai 2019 dan seterusnya.
Munculnya kembali penyakit ini, yang diobati dengan obat antibiotik, kemungkinan besar terkait dengan peningkatan resistensi antibiotik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Laporan itu menyoroti berita oleh FTV News yang berbasis di Taiwan, yang menyebutkan banyak pasien mendatangi Rumah Sakit Anak Beijing.
Media itu mengutip seorang warga yang mengatakan "Banyak anak-anak dirawat di rumah sakit. Tidak ada batuk, mereka tidak menunjukkan gejala pneumonia, tetapi mengalami demam tinggi dan peradangan pada saluran pernapasan."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya telah meminta informasi resmi dari China mengenai kasus pneumonia tak terdiagnosis pada anak-anak.
Pneumonia Mycoplasma, suatu infeksi bakteri yang tidak lazim, telah menyebar ke seluruh dunia sejak 2015 dan seterusnya, tetapi menurun setelah adanya tindakan melawan pandemi COVID-19 mulai 2019 dan seterusnya.
Munculnya kembali penyakit ini, yang diobati dengan obat antibiotik, kemungkinan besar terkait dengan peningkatan resistensi antibiotik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023