Surabaya - Kalimat naskah Sumpah Pemuda pada baliho di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya yang dijadikan lokasi peringatanke-83 Hari Sumpah Pemuda di Jawa Timur, Jumat, keliru. Kalimat yang keliru bertuliskan, "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertanah air satu, Tanah Air Indonesia". Padahal seharusnya, "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia". Tidak hanya itu saja, dalam naskah poin ketiga, "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia". Padahal kata "mengaku berbahasa satu" seharusnya "menjunjung tinggi bahasa persatuan". "Nanti saya tanyakan ke Kepala Dinas Kominfo Jatim tentang kekeliruan itu. Sebab saya juga belum tahu," ujar Gubernur Jatim Soekarwo ketika dikonfirmasi usai upacara. Hal senada dikatakan Kepala Biro Humas dan Protokoler, Gunarto. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kominfo untuk melakukan pengecekan sekaligus diubahnya. Baliho berukuran raksasa tersebut dipasang menghadap jalur utama Jalan Gubernur Suryo. Berwarna dasar biru dan bertuliskan "Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-83 Provinsi Jawa Timur Tahun 2011". Selanjutnya diikuti kalimat naskah lengkap Sumpah Pemuda. Dalam baliho berukuran sekitar 4x10 meter tersebut, juga bergambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Wakil Presiden Boediono. Kemudian Gubernur Soekarwo dan wakilnya Saifullah Yusuf. Keempatnya mengenakan seragam pramuka lengkap. Kepala Dinas Kominfo Jatim Soedjono yang dikonfirmasi wartawan mengatakan pihaknya akan mengecek dan segera merubahnya. "Saya akan cek dulu," tuturnya sembari beranjak dan enggan berkomentar lebih lanjut. Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengaku tidak tahu bahwa baliho berukuran raksasa menghadap jalur utama Jalan Gubernur Suryo tersebut keliru. Kendati demikian, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur pihaknya meminta maaf kepada masyarakat atas kekeliruan yang terjadi. "Saya minta maaf atas kekeliruan yang terjadi di baliho. Kemungkinan yang menulisnya ngantuk atau kecapekan. Tapi itu pasti tidak disengaja. Sekali lagi kami minta maaf," kata pejabat yang akrab disapa Gus Ipul tersebut.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011