Anggota DPRD Kota Surabaya, Jawa Timur, Anas Karno menyatakan pengajian rutin yang telah digelar puluhan tahun di kampung-kampung Kota Surabaya harus terus dilestarikan sebagai upaya membangun akhlakul karimah di kalangan warga.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Senin mengatakan pihaknya mengapresiasi kepada para pengurus kampung yang hingga saat ini tetap melestarikan pengajian secara rutin.
"Seperti yang dilakukan warga Kendangsari dengan tetap melestarikan pengajian yang telah ada hampir setengah abad," katanya.
Hal itu disampaikan Anas usai menghadiri undangan warga dalam rangka pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di RW 03, Kelurahan Kendangsari Kecamatan Tenggilis Mejoyo belum lama ini.
Menurut Anas, hal ini tidak mudah karena dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat untuk membentuk kampung yang warganya berakhlakul karimah.
Untuk itu, Anas berharap dukungan kebijakan anggaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terutama di tingkat kelurahan agar kegiatan yang baik tersebut tetap terawat dan terjaga.
Baca juga: DPRD ajak warga Surabaya lestarikan makam leluhur
Ia juga berpesan agar warga tetap guyub rukun dan menjaga kedamaian khususnya di tengah tahun politik atau perhelatan Pemilu 2024.
"Kami minta masyarakat menggunakan hak pilih sesuai hati nuraninya," ucapnya.
Ketua RW 03 Kendangsari Rofiki mengatakan, pengajian rutin di kampungnya digelar setiap tiga bulan sekali, sebagai bentuk untuk memperkuat silahturahmi antarwarga.
"Pengajian ini sudah digelar sejak tahun 80-an. Dan sampai sekarang masih eksis, karena didukung warga dan pengurus kampung. Dulu sebulan sekali. Karena kondisi dan menyesuaikan anggaran dana yang ada, sekarang digelar tiga bulan sekali," ujarnya.
Rofiki menambahkan, pengajian ini berdampak pada perubahan perilaku warga yang berakhlakul karimah. Perubahan perilaku yang lebih baik inilah yang diharapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Senin mengatakan pihaknya mengapresiasi kepada para pengurus kampung yang hingga saat ini tetap melestarikan pengajian secara rutin.
"Seperti yang dilakukan warga Kendangsari dengan tetap melestarikan pengajian yang telah ada hampir setengah abad," katanya.
Hal itu disampaikan Anas usai menghadiri undangan warga dalam rangka pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di RW 03, Kelurahan Kendangsari Kecamatan Tenggilis Mejoyo belum lama ini.
Menurut Anas, hal ini tidak mudah karena dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat untuk membentuk kampung yang warganya berakhlakul karimah.
Untuk itu, Anas berharap dukungan kebijakan anggaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terutama di tingkat kelurahan agar kegiatan yang baik tersebut tetap terawat dan terjaga.
Baca juga: DPRD ajak warga Surabaya lestarikan makam leluhur
Ia juga berpesan agar warga tetap guyub rukun dan menjaga kedamaian khususnya di tengah tahun politik atau perhelatan Pemilu 2024.
"Kami minta masyarakat menggunakan hak pilih sesuai hati nuraninya," ucapnya.
Ketua RW 03 Kendangsari Rofiki mengatakan, pengajian rutin di kampungnya digelar setiap tiga bulan sekali, sebagai bentuk untuk memperkuat silahturahmi antarwarga.
"Pengajian ini sudah digelar sejak tahun 80-an. Dan sampai sekarang masih eksis, karena didukung warga dan pengurus kampung. Dulu sebulan sekali. Karena kondisi dan menyesuaikan anggaran dana yang ada, sekarang digelar tiga bulan sekali," ujarnya.
Rofiki menambahkan, pengajian ini berdampak pada perubahan perilaku warga yang berakhlakul karimah. Perubahan perilaku yang lebih baik inilah yang diharapkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023