Bupati Sumenep Achmad Fauzi menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, atas kepeduliannya terhadap ketahanan pangan Jawa Timur pada kategori bidang Pemanfaatan Lahan Marginal.
"Penyerahan penghargaan ini digelar di Surabaya pada 15 November 2023 pada acara Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-43 tahun 2023 Provinsi Jawa Timur," katanya dalam keterangan pers di Sumenep, Jawa Timur, Jumat malam.
Ia menuturkan, penghargaan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Pemkab Sumenep dinilai sukses meningkatkan ketahanan pangan dengan cara memanfaatkan lahan marginal dataran tinggi.
Sehingga, kata dia, menjadi salah satu pendukung keberhasilan meningkatkan produksi dan produktivitas bawang merah dengan varietas unggulan lokal, yakni varietas Rubaru yang telah ditetapkan melalui keputusan Menteri Pertanian Nomor 2525/Kpts/SR.120/5/2011.
Produksi bawang merah ini, lanjut Fauzi, sejak 2020, yang luas lahan dimanfaatkan sebanyak 977 hektare, dengan jumlah produksi 6.876 ton dan produktivitas 7,038 ton per hektare.
Pada 2021 luas lahan yang dimanfaatkan sebanyak 1.669 hektare dengan jumlah produksi 11.946 ton, dan produktivitas 7,158 ton per hektare, dan pada 2022 seluas 1.586 hektare dengan produksi 11.553 ton dan produktivitas 7,285 ton per hektare.
"Pemanfaatan lahan marginal ini yang oleh Pemprov Jatim dinilai sebagai upaya baik yang memberikan efek positif pada upaya meningkatkan ketahanan pangan, sehingga Pemkab Sumenep dinilai layak untuk mendapatkan penghargaan di bidang ketahanan pangan," katanya.
Menurut bupati, jumlah total lahan marginal di Kabupaten Sumenep seluas 72.453,37 hektare. Sebagian berada di Kecamatan Rubarau seluas 4.378,55 hektare dengan luas tanaman bawang merah di lahan marginal tersebut mencapai 1.198 hektare.
“Pengelolaan lahan komoditas bawang merah mencapai 27,36 persen dari lahan marginal di sana," tuturnya.
Terkait penghargaan itu, pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Sumenep, terutama peran serta para petani bersama pemerintah daerah berinovasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Penyerahan penghargaan ini digelar di Surabaya pada 15 November 2023 pada acara Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-43 tahun 2023 Provinsi Jawa Timur," katanya dalam keterangan pers di Sumenep, Jawa Timur, Jumat malam.
Ia menuturkan, penghargaan itu diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Pemkab Sumenep dinilai sukses meningkatkan ketahanan pangan dengan cara memanfaatkan lahan marginal dataran tinggi.
Sehingga, kata dia, menjadi salah satu pendukung keberhasilan meningkatkan produksi dan produktivitas bawang merah dengan varietas unggulan lokal, yakni varietas Rubaru yang telah ditetapkan melalui keputusan Menteri Pertanian Nomor 2525/Kpts/SR.120/5/2011.
Produksi bawang merah ini, lanjut Fauzi, sejak 2020, yang luas lahan dimanfaatkan sebanyak 977 hektare, dengan jumlah produksi 6.876 ton dan produktivitas 7,038 ton per hektare.
Pada 2021 luas lahan yang dimanfaatkan sebanyak 1.669 hektare dengan jumlah produksi 11.946 ton, dan produktivitas 7,158 ton per hektare, dan pada 2022 seluas 1.586 hektare dengan produksi 11.553 ton dan produktivitas 7,285 ton per hektare.
"Pemanfaatan lahan marginal ini yang oleh Pemprov Jatim dinilai sebagai upaya baik yang memberikan efek positif pada upaya meningkatkan ketahanan pangan, sehingga Pemkab Sumenep dinilai layak untuk mendapatkan penghargaan di bidang ketahanan pangan," katanya.
Menurut bupati, jumlah total lahan marginal di Kabupaten Sumenep seluas 72.453,37 hektare. Sebagian berada di Kecamatan Rubarau seluas 4.378,55 hektare dengan luas tanaman bawang merah di lahan marginal tersebut mencapai 1.198 hektare.
“Pengelolaan lahan komoditas bawang merah mencapai 27,36 persen dari lahan marginal di sana," tuturnya.
Terkait penghargaan itu, pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Sumenep, terutama peran serta para petani bersama pemerintah daerah berinovasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023