Bojonegoro - Sedikitnya 1.370 warga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) sejak Januari hingga September ini, terjangkit cacar air yang diakibatkan virus Varicella. "Penderita cacar air meningkat ketika cuaca panas cukup ekstrem," kata Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Harjono, Rabu. Harjono mengaku belum tahu jumlah penderita cacar pada Oktober ini meningkat atau justru menurun dibandingkan September yang mencapai 137 penderita. "Kita belum tahu jumlah penderita meningkat atau turun, sebab data belum kami terima," katanya menambahkan. Secara terpisah, Direktur RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Sunhadi menjelaskan, sebagian besar penderita cacar air yang dirujuk ke rumah sakit setempat hanya menjalani rawat jalan. Namun demikian, ia mengaku belum bisa menghitung jumlah pasien cacar air yang menjalani rawat jalan terkait meningkatkan suhu udara di wilayah Bojonegoro yang cukup panas. "Kalau sekarang ini, ada lima penderita cacar air yang menjalani rawat inap," katanya menjelaskan. Sebelum itu, Harjono di hadapan jajaran pemkab mengingatkan, cuaca panas yang cukup ekstrem bisa memunculkan peningkatan penderita cacar air, terutama pada anak-anak. Alasannya, menurut dia, dengan cuaca panas, nafsu makan anak-anak berkurang sehingga daya tahan tubuh menurun dan mudah terjangkit cacar air. Harjono menegaskan, bagi warga tidak mampu yang keluarganya terjangkit cacar air bisa mendapatkan pengobatan secara gratis dengan memanfaatkan jamkesmas, jamkesda atau membawa surat keterangan tidak mampu dari desa. Secara terpisah seorang warga Desa Ngroworejo, Kecamatan Kota, Tatik, mengaku, keempat anaknya semuanya terjangkit cacar air secara bergantian. Kejadiannya sekitar 10 hari lalu dan untuk mengobati keempat anaknya itu, semuanya dibawa ke puskesmas kota. "Sejak terkena cacar air hingga sembuh kira-kira sepekan lamanya. Karena mudah menular, semua anak saya tidak diperbolehkan masuk sekolah oleh gurunya," kata Tatik. (*).

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011