Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-4 Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Provinsi Jambi, di EV Garden, Jambi, Minggu (12/11).
"Ikawangi tidak semata ajang reuni, tapi memiliki peran-peran strategis yang penting untuk pembangunan Banyuwangi sendiri, maupun bagi tempat yang ditinggalinya," kata Bupati Ipuk dalam keterangannya, Senin.
Peran pertama adalah sebagai duta budaya bagi Banyuwangi, Ipuk menyampaikan bahwa harus bisa mengenalkan budaya dan potensi di Kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Kenalkan budaya dan potensi Banyuwangi dengan baik. Sehingga mereka kenal dan ingin berkunjung dengan Banyuwangi," kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga berharap koneksitas warga asli di Banyuwangi ini bisa menjadi jejaring bisnis.
"Manfaatkan untuk membangun relasi bisnis. Baik perdagangan ataupun jasa antar sesama," ujarnya.
Peran berikutnya yang ditekankan oleh Ipuk adalah membangun kultur kolaboratif dan inovatif.
"Dunia perantauan jelas tidak sama dengan kampung halaman. Maka, harus membuka diri dengan pihak lain untuk berkolaborasi dan berinovasi," katanya.
Selanjutnya, Ipuk berharap, Ikawangi bisa menjadi ikatan untuk membangun solidaritas sosial dan kemanusiaan antar sesama perantau, dengan saling bertanya kabar dan saling bantu jika ada saudara yang sakit atau dalam kesusahan.
Sementara itu, Ketua Ikawangi Provinsi Jambi, Panut menceritakan bahwa meski baru berusia empat tahun, lembaga tersebut memiliki pertumbuhan yang cukup progresif, dan sampai saat ini telah terbentuk lima korwil di seluruh Jambi, yakni Korwil Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Muaro Bungo, Muaro Jambi dan Merangin.
"Total ada sekitar 5.000 orang Banyuwangi di sini. Bahkan, di Muara Bango ada satu kampung yang di dalamnya ada 2.000 orang Banyuwangi asal Tegaldlimo semua," katanya.
Panut juga menyebutkan, Ikawangi Jambi lagi bersemangat untuk mengembangkan seni budaya Banyuwangi.
"Saat ini kami menampilkan tari gandrung dan jaranan butho kolosal, lengkap dengan panjaknya, asli dari sini," tuturnya.
Dalam ulang tahun tersebut berlangsung meriah. Dihibur dengan tari kolosal yang melibatkan lebih dari 60 penari gandrung dan jaranan butho. Juga diselingi dengan lagu-lagu Banyuwangi yang dibawakan Maharani Ambyar.
Sejumlah Ikawangi lain di Sumatera juga turut hadir. Dari Sumatera Selatan, Lampung, Pekanbaru, hingga Padang. Sejumlah tokoh lokal juga turut hadir bersama dengan paguyuban dari daerah lainnya di Jawa.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas juga menyapa mereka melalui zoom. Menteri asli Banyuwangi itu mengapresiasi keguyuban dan semangat Ikawangi Jambi itu.
"Semoga semakin menambah kebermanfaatan bagi saudara-saudara di Jambi, lebih-lebih bagi yang ada di Banyuwangi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Ikawangi tidak semata ajang reuni, tapi memiliki peran-peran strategis yang penting untuk pembangunan Banyuwangi sendiri, maupun bagi tempat yang ditinggalinya," kata Bupati Ipuk dalam keterangannya, Senin.
Peran pertama adalah sebagai duta budaya bagi Banyuwangi, Ipuk menyampaikan bahwa harus bisa mengenalkan budaya dan potensi di Kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Kenalkan budaya dan potensi Banyuwangi dengan baik. Sehingga mereka kenal dan ingin berkunjung dengan Banyuwangi," kata Ipuk.
Selain itu, Ipuk juga berharap koneksitas warga asli di Banyuwangi ini bisa menjadi jejaring bisnis.
"Manfaatkan untuk membangun relasi bisnis. Baik perdagangan ataupun jasa antar sesama," ujarnya.
Peran berikutnya yang ditekankan oleh Ipuk adalah membangun kultur kolaboratif dan inovatif.
"Dunia perantauan jelas tidak sama dengan kampung halaman. Maka, harus membuka diri dengan pihak lain untuk berkolaborasi dan berinovasi," katanya.
Selanjutnya, Ipuk berharap, Ikawangi bisa menjadi ikatan untuk membangun solidaritas sosial dan kemanusiaan antar sesama perantau, dengan saling bertanya kabar dan saling bantu jika ada saudara yang sakit atau dalam kesusahan.
Sementara itu, Ketua Ikawangi Provinsi Jambi, Panut menceritakan bahwa meski baru berusia empat tahun, lembaga tersebut memiliki pertumbuhan yang cukup progresif, dan sampai saat ini telah terbentuk lima korwil di seluruh Jambi, yakni Korwil Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Muaro Bungo, Muaro Jambi dan Merangin.
"Total ada sekitar 5.000 orang Banyuwangi di sini. Bahkan, di Muara Bango ada satu kampung yang di dalamnya ada 2.000 orang Banyuwangi asal Tegaldlimo semua," katanya.
Panut juga menyebutkan, Ikawangi Jambi lagi bersemangat untuk mengembangkan seni budaya Banyuwangi.
"Saat ini kami menampilkan tari gandrung dan jaranan butho kolosal, lengkap dengan panjaknya, asli dari sini," tuturnya.
Dalam ulang tahun tersebut berlangsung meriah. Dihibur dengan tari kolosal yang melibatkan lebih dari 60 penari gandrung dan jaranan butho. Juga diselingi dengan lagu-lagu Banyuwangi yang dibawakan Maharani Ambyar.
Sejumlah Ikawangi lain di Sumatera juga turut hadir. Dari Sumatera Selatan, Lampung, Pekanbaru, hingga Padang. Sejumlah tokoh lokal juga turut hadir bersama dengan paguyuban dari daerah lainnya di Jawa.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas juga menyapa mereka melalui zoom. Menteri asli Banyuwangi itu mengapresiasi keguyuban dan semangat Ikawangi Jambi itu.
"Semoga semakin menambah kebermanfaatan bagi saudara-saudara di Jambi, lebih-lebih bagi yang ada di Banyuwangi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023