Penjaga gawang Tim Nasional Indonesia U-17 Ikram Al Giffari menjadi pemain terbaik dalam pertandingan melawan Ekuador U-17 yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
“Alhamdulillah, sangat bersyukur ini berkat kerja sama tim. Teman-teman main bagus, kerja keras tanpa lelah walaupun jatuh bangkit lagi tim ini. Kami sudah berjuang akan lebih baik lagi dan berjuang meraih kemenangan,” kata Ikram, dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Ikram menjelaskan, meski pada pertengahan babak kedua sempat mengeluh sakit pada bagian lututnya, namun tetap berusaha menguatkan diri untuk terus berjuang hingga akhir laga.
Selain itu, lanjutnya, gempuran serangan Ekuador membuat penjaga gawang asal Sumatera Barat tersebut semakin menunjukkan kualitasnya.
Tercatat, dirinya melakukan empat penyelamatan sepanjang laga yang mampu menghalau bola dari lawan, sehingga kedua tim harus puas berbagi angka.
“Kami sebenarnya bermain dengan empat bek, tapi gelandang bertahan turun ke belakang saat tim diserang. Saya suruh dia lebih ke dalam, jadi agak susah dilewati lawan,” ucapnya.
Terpilihnya Ikram Al Giffari sebagai penjaga gawang utama Timnas Indonesia U-17 pada laga melawan Ekuador menjadi menarik perhatian publik, karena sebelumnya bukan sebagai opsi utama.
Bima Sakti saat itu, lebih percaya pada sosok Andrika Fathir, Bahkan, menjadi salah satu pahlawan Timnas Indonesia U-16 yang menjadi juara Piala AFF U-16 2022.
Namun, di sepanjang pemusatan latihan di Jerman, Ikram Al Giffari sepertinya dinilai memiliki perkembangan yang lebih baik ketimbang Andrika.
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-17 bermain imbang dengan skor 1-1 kontra Ekuador dalam laga penyisihan grup A Piala Dunia U-17 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat malam.
Gol Indonesia dicetak oleh Arkhan Kaka pada menit ke-22. Sementara gol Ekuador dicetak oleh Allen Obando pada menit ke-28.
Dari hasil pertandingan tersebut, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan raihan satu poin. Sementara, Ekuador menempati posisi kedua dengan poin yang sama juga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
“Alhamdulillah, sangat bersyukur ini berkat kerja sama tim. Teman-teman main bagus, kerja keras tanpa lelah walaupun jatuh bangkit lagi tim ini. Kami sudah berjuang akan lebih baik lagi dan berjuang meraih kemenangan,” kata Ikram, dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Ikram menjelaskan, meski pada pertengahan babak kedua sempat mengeluh sakit pada bagian lututnya, namun tetap berusaha menguatkan diri untuk terus berjuang hingga akhir laga.
Selain itu, lanjutnya, gempuran serangan Ekuador membuat penjaga gawang asal Sumatera Barat tersebut semakin menunjukkan kualitasnya.
Tercatat, dirinya melakukan empat penyelamatan sepanjang laga yang mampu menghalau bola dari lawan, sehingga kedua tim harus puas berbagi angka.
“Kami sebenarnya bermain dengan empat bek, tapi gelandang bertahan turun ke belakang saat tim diserang. Saya suruh dia lebih ke dalam, jadi agak susah dilewati lawan,” ucapnya.
Terpilihnya Ikram Al Giffari sebagai penjaga gawang utama Timnas Indonesia U-17 pada laga melawan Ekuador menjadi menarik perhatian publik, karena sebelumnya bukan sebagai opsi utama.
Bima Sakti saat itu, lebih percaya pada sosok Andrika Fathir, Bahkan, menjadi salah satu pahlawan Timnas Indonesia U-16 yang menjadi juara Piala AFF U-16 2022.
Namun, di sepanjang pemusatan latihan di Jerman, Ikram Al Giffari sepertinya dinilai memiliki perkembangan yang lebih baik ketimbang Andrika.
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-17 bermain imbang dengan skor 1-1 kontra Ekuador dalam laga penyisihan grup A Piala Dunia U-17 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat malam.
Gol Indonesia dicetak oleh Arkhan Kaka pada menit ke-22. Sementara gol Ekuador dicetak oleh Allen Obando pada menit ke-28.
Dari hasil pertandingan tersebut, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan raihan satu poin. Sementara, Ekuador menempati posisi kedua dengan poin yang sama juga.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023