Lima bakal calon Rektor Universitas Jember (Unej) periode 2024-2028 memaparkan visi misi dan program kerja dalam rapat senat terbuka di hadapan sivitas akademika yang digelar di Gedung Soetardjo kampus setempat, Rabu.
Acara tersebut diawali dengan pengambilan undian guna menentukan giliran tampil. Kesempatan pertama didapat oleh Prof. Sri Hernawati yang memberikan fokus pada usaha Unej bertranformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).
"Saat ini Unej sudah selangkah lagi menjadi PTN BH karena seluruh parameter yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek sudah dipenuhi, sehingga saya menyiapkan 17 program kerja yang diharapkan dapat mengantarkan Unej menjadi PTN BH berkeadilan," kata Sri Hernawati dalam paparan visi, misi dan program kerjanya.
Giliran kedua diperoleh oleh bakal calon rektor dari dosen FKIP, Muhamad Na’im yang mengambil tema paparan "Menuju Unej Berkarakter Lokal Religius Nasionalis Berbasis Sain, Teknologi dan Seni".
Dosen di Program Studi Pendidikan Sejarah itu menjadikan karakter masyarakat Jember yang religius nasionalis sebagai modal untuk menuju pentas dunia dan berkiprah di pentas dunia adalah keharusan bagi PTN agar tidak tergilas kompetisi.
Bakal calon rektor yang tampil selanjutnya yakni Prof. Kahar Muzakhar juga menekankan pentingnya Unej mengukir prestasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di pentas dunia dan serius mengikuti pemeringkatan berskala internasional.
Dosen Fakultas MIPA itu juga setuju Unej melangkah menjadi PTN BH tanpa harus selalu bersandar pada modal Uang Kuliah Tunggal mahasiswa, sehingga pihaknya mendorong penerimaan Unej yang berbasis kegiatan akademik.
Penampilan keempat diperoleh Ika Barokah Suryaningtyas yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang kini juga menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI).
"Kami ingin membawa Unej menjadi perguruan tinggi berkelas dunia, namun sebelum itu maka ada tahapan yang harus dilalui di antaranya dengan menjadi perguruan tinggi yang memiliki otonomi" katanya.
Kesempatan terakhir diperoleh oleh petahana Iwan Taruna yang memulai paparan dengan cerita pengalaman memimpin Unej di saat pandemi COVID-19 melanda dunia.
Namun walau diterpa tantangan besar ternyata dengan semangat kerja sama dan gotong royong Unej membuktikan mampu berprestasi di antaranya dengan perubahan status menjadi PTN Badan Layanan Umum dan sederet prestasi lainnya.
"Ada dua kata kunci penting yakni adaptasi dan inovasi dalam mewujudkannya" ucap dosen di Fakultas Teknologi Pertanian itu.
Kegiatan penyampaian visi, misi dan program kerja bakal calon Rektor Universitas Jember periode 2024-2028 yang digelar di Gedung Soetardjo diikuti oleh 68 anggota senat, 295 dosen dan tenaga kependidikan serta 108 mahasiswa.
Ketua Senat Unej Andang Subaharianto mengatakan dari enam bakal calon rektor, satu di antaranya dinyatakan gugur yakni Dr Dewi Junita K karena tidak hadir dalam penyampaian visi, misi dan program kerja tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Acara tersebut diawali dengan pengambilan undian guna menentukan giliran tampil. Kesempatan pertama didapat oleh Prof. Sri Hernawati yang memberikan fokus pada usaha Unej bertranformasi menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).
"Saat ini Unej sudah selangkah lagi menjadi PTN BH karena seluruh parameter yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek sudah dipenuhi, sehingga saya menyiapkan 17 program kerja yang diharapkan dapat mengantarkan Unej menjadi PTN BH berkeadilan," kata Sri Hernawati dalam paparan visi, misi dan program kerjanya.
Giliran kedua diperoleh oleh bakal calon rektor dari dosen FKIP, Muhamad Na’im yang mengambil tema paparan "Menuju Unej Berkarakter Lokal Religius Nasionalis Berbasis Sain, Teknologi dan Seni".
Dosen di Program Studi Pendidikan Sejarah itu menjadikan karakter masyarakat Jember yang religius nasionalis sebagai modal untuk menuju pentas dunia dan berkiprah di pentas dunia adalah keharusan bagi PTN agar tidak tergilas kompetisi.
Bakal calon rektor yang tampil selanjutnya yakni Prof. Kahar Muzakhar juga menekankan pentingnya Unej mengukir prestasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di pentas dunia dan serius mengikuti pemeringkatan berskala internasional.
Dosen Fakultas MIPA itu juga setuju Unej melangkah menjadi PTN BH tanpa harus selalu bersandar pada modal Uang Kuliah Tunggal mahasiswa, sehingga pihaknya mendorong penerimaan Unej yang berbasis kegiatan akademik.
Penampilan keempat diperoleh Ika Barokah Suryaningtyas yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang kini juga menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal (SPI).
"Kami ingin membawa Unej menjadi perguruan tinggi berkelas dunia, namun sebelum itu maka ada tahapan yang harus dilalui di antaranya dengan menjadi perguruan tinggi yang memiliki otonomi" katanya.
Kesempatan terakhir diperoleh oleh petahana Iwan Taruna yang memulai paparan dengan cerita pengalaman memimpin Unej di saat pandemi COVID-19 melanda dunia.
Namun walau diterpa tantangan besar ternyata dengan semangat kerja sama dan gotong royong Unej membuktikan mampu berprestasi di antaranya dengan perubahan status menjadi PTN Badan Layanan Umum dan sederet prestasi lainnya.
"Ada dua kata kunci penting yakni adaptasi dan inovasi dalam mewujudkannya" ucap dosen di Fakultas Teknologi Pertanian itu.
Kegiatan penyampaian visi, misi dan program kerja bakal calon Rektor Universitas Jember periode 2024-2028 yang digelar di Gedung Soetardjo diikuti oleh 68 anggota senat, 295 dosen dan tenaga kependidikan serta 108 mahasiswa.
Ketua Senat Unej Andang Subaharianto mengatakan dari enam bakal calon rektor, satu di antaranya dinyatakan gugur yakni Dr Dewi Junita K karena tidak hadir dalam penyampaian visi, misi dan program kerja tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023