Kepala Badan urusan logistik (Bulog) Madura Kuswadi mengatakan stok beras yang tersimpan di gudang Bulog aman hingga akhir tahun 2023.

"Saat ini beras yang ada sebanyak 42 ton, dan kami masih mengajukan tambahan lagi sebanyak 600 ton untuk kegiatan operasi pasar beras murah di semua kabupaten di Madura," katanya di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu.

Ia menjelaskan, saat ini petani di empat kabupaten di Pulau Madura memang sedikit yang menanam padi, karena lahan yang selama ini ditanami padi merupakan sawah tadah hujan.

Penanaman padi hanya dilakukan saat musim hujan, sedangkan saat kemarau petani menanam komunitas lain, seperti buah-buahan dan tembakau.

"Karena itu, stok beras di Gudang Bulog Madura tidak hanya membeli dari petani di Madura, akan tetapi juga mendatangkan dari luar Madura," katanya.

Selain itu, sambung dia, mayoritas warga Madura tidak menjual padi setelah panen, akan tetapi disimpan di rumahnya masing-masing untuk persediaan pangan selama satu tahun.

"Jadi, masyarakat tidak perlu panik, karena stok beras kami pastikan cukup," katanya.

Selain itu, sambung dia, Bulog bersama pemkab di empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep kini telah rutin menggelar pasar beras murah melalui program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).

"Harga beras ini jauh lebih murah dibanding harga beras yang beredar di pasaran. Sistem penjualan langsung oleh petugas Bulog ke pasar-pasar tradisional yang ada di Madura," katanya,

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023