Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) melakukan penanaman 10.000 mangrove di Pantai Kundang Wetan, Sumenep, Jawa Timur untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia melalui kegiatan bertema "Beat Plastic Pollution" dengan slogan "Solutions to Plastic Pollution".
"Tahun ini, sebagai bagian dari program Perusahaan untuk Kampanye Kesadaran Lingkungan, kami menanam 10 ribu mangrove atau bakau dan mengunjungi area pembibitan di Pantai Kundang Wetan, Sumenep pada 28 Oktober 2023, sekaligus melakukan kegiatan pembibitan mangrove sejumlah 10 ribu bibit " kata General Manager HCML, Kang An dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa.
Kang An mengatakan pihaknya konsisten melakukan penanaman mangrove. Tahun 2020, HCML menanam 16.500 tanaman mangrove di Desa Semare, Pasuruan, untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup dengan tema "Time for Nature".
Tahun berikutnya, di Pulau Mandangin dan Desa Semare, dengan tema "Ecosystem Restoration", HCML menanam 17.500 mangrove di Semare dan melakukan transplantasi terumbu karang di Perairan sekitar Pulau Mandangin.
Tahun lalu, dengan tema “Only One Earth”, HCML menanam 100 pohon mangrove di Sumenep dan meneruskan program transplantasi karang di perairan sekitar Pulau Mandangin.
Pada tahun ini penanaman mangrove dilakukan dengan metode guludan. Guludan adalah salah satu metode penanaman mangrove yang ditanam pada kondisi permukaan air laut sedang pasang.
Selain di kawasan mangrove, metode ini dapat dipakai di kawasan berawa seperti hutan gambut dan hutan rawa.
HCML ingin menyadarkan semua pihak tentang betapa pentingnya manfaat pohon bakau. Satu batang pohon bakau, secara perhitungan empirik, dapat menyerap sekitar 0,397 kilogram CO2 per hari.
"Sejak 2017 hingga fase pertama pada 2023, sudah 69.900 batang pohon bakau atau mangrove yang kami tanam. Sejak 2017 sampai 2023, sudah ada 10273,76 ton CO2 yang berhasil direduksi," kata Kang An.
Tahun ini hingga 2025, HCML berencana melanjutkan program biodiversitas, termasuk penanaman pohon bakau dan program transplantasi terumbu karang, termasuk penguatan kelembagaan area setempat.
"Kami berharap semua program yang dilaksanakan HCML bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan alam," kata Kang An.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tahun ini, sebagai bagian dari program Perusahaan untuk Kampanye Kesadaran Lingkungan, kami menanam 10 ribu mangrove atau bakau dan mengunjungi area pembibitan di Pantai Kundang Wetan, Sumenep pada 28 Oktober 2023, sekaligus melakukan kegiatan pembibitan mangrove sejumlah 10 ribu bibit " kata General Manager HCML, Kang An dalam keterangan diterima di Surabaya, Selasa.
Kang An mengatakan pihaknya konsisten melakukan penanaman mangrove. Tahun 2020, HCML menanam 16.500 tanaman mangrove di Desa Semare, Pasuruan, untuk merayakan Hari Lingkungan Hidup dengan tema "Time for Nature".
Tahun berikutnya, di Pulau Mandangin dan Desa Semare, dengan tema "Ecosystem Restoration", HCML menanam 17.500 mangrove di Semare dan melakukan transplantasi terumbu karang di Perairan sekitar Pulau Mandangin.
Tahun lalu, dengan tema “Only One Earth”, HCML menanam 100 pohon mangrove di Sumenep dan meneruskan program transplantasi karang di perairan sekitar Pulau Mandangin.
Pada tahun ini penanaman mangrove dilakukan dengan metode guludan. Guludan adalah salah satu metode penanaman mangrove yang ditanam pada kondisi permukaan air laut sedang pasang.
Selain di kawasan mangrove, metode ini dapat dipakai di kawasan berawa seperti hutan gambut dan hutan rawa.
HCML ingin menyadarkan semua pihak tentang betapa pentingnya manfaat pohon bakau. Satu batang pohon bakau, secara perhitungan empirik, dapat menyerap sekitar 0,397 kilogram CO2 per hari.
"Sejak 2017 hingga fase pertama pada 2023, sudah 69.900 batang pohon bakau atau mangrove yang kami tanam. Sejak 2017 sampai 2023, sudah ada 10273,76 ton CO2 yang berhasil direduksi," kata Kang An.
Tahun ini hingga 2025, HCML berencana melanjutkan program biodiversitas, termasuk penanaman pohon bakau dan program transplantasi terumbu karang, termasuk penguatan kelembagaan area setempat.
"Kami berharap semua program yang dilaksanakan HCML bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan alam," kata Kang An.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023