Lumajang - Jalur pendakian di Gunung Semeru (3.676 mdpl) tetap dibuka untuk umum pascakebakaran di Gunung Kepolo, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang pekan lalu.
"Lokasi kebakaran tidak di jalur pendakian, sehingga jalur pendakian menuju ke Semeru tidak rusak dan aman untuk para pendaki," kata Kepala Bidang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Wilayah II Lumajang, Anggoro Dwi Sujiharto, Kamis.
Hutan di kawasan konservasi TNBTS yang berada di lereng Gunung Semeru atau tepatnya 8,06 derajat Lintang Selatan (LS) dan 112,95 Bujur Timur (BT) terbakar seluas 40 hektare pekan lalu.
Menurut Anggoro, kebakaran yang terjadi di lereng Semeru tidak merusak jalur pendakian menuju ke pos Kalimati karena batas pendakian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu hanya dibatasi hingga pos Kalimati.
"Jalur pendakian Semeru masih tetap seperti semula pascakebakaran, sehingga para pendaki bisa melakukan pendakian dengan aman," tuturnya.
Kendati demikian, lanjut dia, pihak TNBTS mengimbau kepada pendaki untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan dan memadamkan api unggun dengan benar, sehingga percikan api tidak menjadi pemicu kebakaran.
"Saya berharap para pendaki ikut menjaga ekosistem di Gunung Semeru dengan baik dan tidak meninggalkan api unggun dalam kondisi masih tersisa bara api, agar kebakaran yang terjadi di Gunung Kepolo tidak terulang lagi," katanya menambahkan.
Rute jalur pendakian Semeru yakni Ranupani - Watu Rejeng - Ranu Kumbolo - Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang - Jambangan - Sumbermani - Kalimati - Arcopodo - Cemoro Tunggal - puncak Semeru (Mahameru).
"Kebakaran hutan di Gunung Kepolo tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah pendaki yang ingin naik ke Gunung Semeru," ujar Anggoro.
Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa yang menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Lumajang dan gunung api tersebut berstatus waspada (Level II).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011