Jember - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jember, Jawa Timur, demo di bundaran DPRD setempat, Rabu, dalam rangka mengevaluasi kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. "Presiden SBY bersama kabinetnya selama dua tahun ini belum optimal dalam melakukan suatu terobosan yang menyejahterahkan dan berpihak kepada rakyat kecil," ucap koordinator aksi, Afif Ayatullah. Menurut dia, banyak program yang bertujuan baik, namun hanya mengambang di permukaan saja karena kebijakan tersebut bernuansa politis dan tidak bisa tepat sasaran. "Selama dua tahun terakhir ini belum terlihat kemajuan yang sangat berarti, bahkan kinerja para menteri buruk dan jauh dari sasaran," paparnya. Ia menilai Presiden SBY kurang tegas dalam menindak sejumlah menteri yang diduga terlibat korupsi, bahkan kebijakan perombakan kabinet tidak menjamin menteri yang baru nanti bisa lebih baik dalam membantu tugas presiden dan wakil presiden tersebut. "Seharusnya Presiden SBY tegas untuk mencopot sejumlah menteri yang terlibat korupsi dan tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik, namun kenyataannya mereka hanya mendapat teguran dan tidak dicopot," katanya, menjelaskan. Afif mengemukakan perombakan ("reshuffle") kabinet seharusnya dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sejumlah menteri, bukan untuk kompromi politik koalisi partai pendukung pemerintahan. Sementara Ketua Komisariat IMM Jember Laode Khoirul menuturkan hasil perombakan kabinet yang dilakukan Presiden SBY lebih banyak pertimbangan kompromi politik dibandingkan evaluasi kinerja. "Beberapa kementerian yang terlibat kasus korupsi mengindikasikan bahwa kinerja menteri yang bersangkutan buruk, sehingga 'reshuffle' seharusnya dimanfaatkan sebagai evaluasi kinerja, bukan tekanan politik," tuturnya. Ia berharap Presiden SBY melakukan evaluasi kinerja secara rutin karena tiga tahun ke depan menjadi tugas berat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah karena mulai terlihat krisis kepercayaan terhadap pemerintahan. Demo puluhan mahasiswa Universistas Muhammadiyah Jember tersebut mendapat pengawalan yang ketat dari aparat kepolisian.*

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011