Batik kontemporer karya perajin dari Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, dipamerkan dalam ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 yang berlangsung di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, dari 19 sampai 21 Oktober 2023.
Menurut siaran pers pemerintah daerah di Mojokerto, Jumat, batik kontemporer yang dibuat perajin menggunakan pewarna alami tidak hanya dipajang di stan pameran, tetapi ditampilkan dalam peragaan busana JMFW 2024.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan bahwa promosi batik buatan perajin dalam pameran busana Muslim tahunan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Mojokerto.
"Pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi menyelenggarakan berbagai pameran untuk memfasilitasi para pelaku usaha agar produknya bisa diterima secara luas oleh pasar," kata Wali Kota yang biasa disapa Ning Ita itu saat meninjau stan perajin Kota Mojokerto.
Baca juga: Menparekraf: "Mojo Batik Festival" layak jadi kegiatan nasional
"Saya harap seluruh UMKM aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Banyak peluang dan manfaat yang akan didapatkan melalui kegiatan ini," katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Mojokerto Ani Wijaya bangga produk UMKM Kota Mojokerto bisa ditampilkan di JMFW, tempat karya desainer serta jenama terkenal dipamerkan.
"Sangat bangga, karena tak mudah untuk bisa berada di sini. Kita akan all out memanfaatkan kesempatan emas ini guna mempromosikan batik baru kita agar dikenal secara luas di Nusantara," kata Ani saat menghadiri JMFW.
Dalam JMFW 2024, ia menjelaskan, Kota Mojokerto fokus mempromosikan motif batik kontemporer bertema langit, bumi, dan flora fauna Majapahit yang dibuat menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan.
Menurut dia, batik-batik yang ditampilkan dalam ajang itu merupakan hasil kurasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap karya 30 perajin batik, 12 desainer fesyen, dua desainer kerajinan, dan satu perancang alas kaki di Kota Mojokerto dari Juli sampai September 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut siaran pers pemerintah daerah di Mojokerto, Jumat, batik kontemporer yang dibuat perajin menggunakan pewarna alami tidak hanya dipajang di stan pameran, tetapi ditampilkan dalam peragaan busana JMFW 2024.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan bahwa promosi batik buatan perajin dalam pameran busana Muslim tahunan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Mojokerto.
"Pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi menyelenggarakan berbagai pameran untuk memfasilitasi para pelaku usaha agar produknya bisa diterima secara luas oleh pasar," kata Wali Kota yang biasa disapa Ning Ita itu saat meninjau stan perajin Kota Mojokerto.
Baca juga: Menparekraf: "Mojo Batik Festival" layak jadi kegiatan nasional
"Saya harap seluruh UMKM aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Banyak peluang dan manfaat yang akan didapatkan melalui kegiatan ini," katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Mojokerto Ani Wijaya bangga produk UMKM Kota Mojokerto bisa ditampilkan di JMFW, tempat karya desainer serta jenama terkenal dipamerkan.
"Sangat bangga, karena tak mudah untuk bisa berada di sini. Kita akan all out memanfaatkan kesempatan emas ini guna mempromosikan batik baru kita agar dikenal secara luas di Nusantara," kata Ani saat menghadiri JMFW.
Dalam JMFW 2024, ia menjelaskan, Kota Mojokerto fokus mempromosikan motif batik kontemporer bertema langit, bumi, dan flora fauna Majapahit yang dibuat menggunakan pewarna alami yang ramah lingkungan.
Menurut dia, batik-batik yang ditampilkan dalam ajang itu merupakan hasil kurasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap karya 30 perajin batik, 12 desainer fesyen, dua desainer kerajinan, dan satu perancang alas kaki di Kota Mojokerto dari Juli sampai September 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023