PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember menukar rangkaian kereta api (KA) imbas insiden KA Argo Semeru anjlok di Yogyakarta yang menyebabkan sejumlah perjalanan kereta terlambat di stasiun tujuan, termasuk KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Ketapang Banyuwangi.

"Rangkaian KA Blambangan Ekspres akan digunakan untuk perjalanan KA Wijayakusuma relasi Ketapang-Cilacap pada pukul 11.00 WIB," kata Pelaksana Harian Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Anwar Yuli Prastyo di Jember, Jawa Timur, Rabu.

Ia menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan KA Wijayakusuma yang cukup lama sekitar 520 menit atau 8 jam lebih dampak gangguan operasi di Yogyakarta.

Meski KA Wijayakusuma dari Cilacap mengalami keterlambatan yang cukup lama, KAI Daop 9 Jember mempersiapkan perjalanan KA Wijayakusuma dari Stasiun Ketapang Banyuwangi berangkat tepat pukul 11.00 WIB.

"Kami menggunakan rangkaian KA Blambangan Ekspres yang sudah tiba di Stasiun Ketapang tepat waktu pukul 04.55 WIB untuk perjalanan KA Wijayakusuma relasi Ketapang-Cilacap," katanya.

Sedangkan untuk rangkaian KA Wijayakusuma yang hari ini mengalami keterlambatan akan digunakan untuk KA Blambangan Ekspres yang baru akan diberangkatkan dari Stasiun Ketapang pukul 19.35 WIB.

"Rangkaian kedua kereta api tersebut kami tukar agar hari ini perjalanan KA Wijayakusuma dan KA Blambangan Ekspres dapat sama-sama berangkat tepat waktu dari Stasiun Ketapang,” tuturnya.

Ia menjelaskan mulai pukul 10.55 WIB jalur hulu antara Stasiun Sentolo - Stasiun Wates, Yogyakarta sudah steril dan dapat dilalui kereta api dengan kecepatan terbatas yakni 40 km/jam.

Petugas KAI terus melakukan proses evakuasi rangkaian KA Argo Semeru yang anjlok dengan mendatangkan 3 crane yang dimiliki dari Solo, Cirebon dan Bandung, selain itu juga dibantu 1 unit crane darat dari Yogyakarta.

Sebelumnya KA 17 Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng - Gambir anjlok di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo - Stasiun Wates, Yogyakarta pada Selasa (17/10), sehingga menyebabkan jalur tersebut tidak bisa dilalui oleh rangkaian kereta api lainnya.
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023