Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur (OJK KR04) terus berupaya untuk dapat meningkatkan literasi dan penggunaan produk serta layanan jasa keuangan kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur Dedy Patria saat kegiatan Media Update dan Sharing Knowledge, di Solo, Selasa, mengatakan hingga Agustus 2023, telah melaksanakan sebanyak 265 kegiatan dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
"Total yang mengikuti kegiatan kami sebanyak 47.819 peserta dari berbagai kalangan antara lain pelajar atau antri, pelaku usaha, kelompok disabilitas, kelompok perempuan dan lain sebagainya," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk mendukung keuangan inklusif di masyarakat, OJK dan LJK berinisiatif untuk menyediakan program seperti Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (LAKUPANDAI).
"Telah terdapat total sebanyak 202.793 agen dengan transaksi tabungan basic saving account (bsa) sebesar Rp103,41 miliar," ucapnya.
Menurut dia, ada juga program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dengan capaian sebanyak 8,08 juta rekening Simpanan Pelajar (SIMPEL) dan Tabungan Anak Lainnya dengan total nominal sebesar Rp3,86 Triliun.
Tak hanya itu, pihaknya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Jombang menunjuk Desa Ngampungan sebagai pilot project Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Wilayah Perdesaan untuk mendukung pemerataan akses dan literasi keuangan.
"Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada program tersebut antara lain pembukaan rekening simpanan kepada pelajar dan masyarakat di desa, kemudian penyediaan layanan asuransi umum bagi pengunjung di objek wisata," ujar Dedy.
Selanjutnya, aktivasi kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bagi Pengelola Wisata dan Pelaku Usaha, penyediaan akses pembayaran digital pada loket masuk objek wisata.
"Ada juga penyediaan Agen Lakupandai Perbankan dan Asuransi melalui Bumdes Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," katanya.
Tak hanya itu, untuk memperingati puncak bulan inklusi keuangan, pihaknya bersama dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Timur akan mengadakan puncak (BIK) 2023 yakni Jatim Inclusion Festival (JIFest) 2023.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 26-29 Oktober 2023 bertempat di Atrium Utama Royal Plaza Surabaya," tuturnya.
Desy menjelaskan, kegiatan tersebut akan dimeriahkan oleh sebanyak 24 Lembaga Jasa Keuangan di Jawa Timur.
"Di antaranya edukasi dan sosialisasi, talkshow dan workshop keuangan dan masih banyak lagi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur Dedy Patria saat kegiatan Media Update dan Sharing Knowledge, di Solo, Selasa, mengatakan hingga Agustus 2023, telah melaksanakan sebanyak 265 kegiatan dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
"Total yang mengikuti kegiatan kami sebanyak 47.819 peserta dari berbagai kalangan antara lain pelajar atau antri, pelaku usaha, kelompok disabilitas, kelompok perempuan dan lain sebagainya," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, untuk mendukung keuangan inklusif di masyarakat, OJK dan LJK berinisiatif untuk menyediakan program seperti Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (LAKUPANDAI).
"Telah terdapat total sebanyak 202.793 agen dengan transaksi tabungan basic saving account (bsa) sebesar Rp103,41 miliar," ucapnya.
Menurut dia, ada juga program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dengan capaian sebanyak 8,08 juta rekening Simpanan Pelajar (SIMPEL) dan Tabungan Anak Lainnya dengan total nominal sebesar Rp3,86 Triliun.
Tak hanya itu, pihaknya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Jombang menunjuk Desa Ngampungan sebagai pilot project Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Wilayah Perdesaan untuk mendukung pemerataan akses dan literasi keuangan.
"Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada program tersebut antara lain pembukaan rekening simpanan kepada pelajar dan masyarakat di desa, kemudian penyediaan layanan asuransi umum bagi pengunjung di objek wisata," ujar Dedy.
Selanjutnya, aktivasi kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan bagi Pengelola Wisata dan Pelaku Usaha, penyediaan akses pembayaran digital pada loket masuk objek wisata.
"Ada juga penyediaan Agen Lakupandai Perbankan dan Asuransi melalui Bumdes Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)," katanya.
Tak hanya itu, untuk memperingati puncak bulan inklusi keuangan, pihaknya bersama dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Timur akan mengadakan puncak (BIK) 2023 yakni Jatim Inclusion Festival (JIFest) 2023.
"Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 26-29 Oktober 2023 bertempat di Atrium Utama Royal Plaza Surabaya," tuturnya.
Desy menjelaskan, kegiatan tersebut akan dimeriahkan oleh sebanyak 24 Lembaga Jasa Keuangan di Jawa Timur.
"Di antaranya edukasi dan sosialisasi, talkshow dan workshop keuangan dan masih banyak lagi," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023