Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri menggandeng desainer nasional Didiet Maulana memberikan edukasi soal busana atau fesyen pada siswa jurusan Tata Busana SMKN 3 Kediri.
Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan para siswa yang ikut acara itu rata-rata memiliki mimpi menjadi desainer sehingga sangat antusias mendengarkan motivasi yang diberikan.
"Ingin kasih semangat ke teman-teman di SMKN 3 jurusan tata busana. Sekolah ini merupakan satu-satunya SMK yang punya jurusan busana. Supaya mereka punya gambaran, bahwa mereka juga bisa menjadi desainer seperti apa yang menjadi cita-citanya. Dan itu sangat mungkin diwujudkan oleh mereka," katanya di Kediri, Jumat.
Ia juga memberikan apresiasi hasil kerajinan pelajar tersebut. Dirinya melihat langsung aktivitas ekstrakurikuler tenun ikat. Beberapa kain tenun apik hasil karya para siswa dipajang di ruang ekstrakurikuler.
Bahkan, tidak sedikit siswa dari luar jurusan ini berminat mengikuti kegiatan tersebut.
Bunda Fey, sapaan akrabnya, juga mengingatkan bahwa tenun ikat merupakan sebuah aset yang dimiliki Kota Kediri. Sebuah warisan budaya yang harus dipertahankan dan dilestarikan.
"Maka dari itu, kami juga harus ikut nguri-nguri warisan budaya ini, kata orang Jawa. Apalagi tenun ikat ini memiliki keunikan tersendiri," ujar dia.
Sementara itu, Didiet Maulana mengatakan kepada para siswa untuk bermimpi setinggi-tingginya sehingga nanti bila jatuh pun di antara bintang-bintang.
Selain itu, untuk mengasah kreativitas ketika membuka internet bisa dengan mencari halaman yang dapat meningkatkan kreativitas secara visual. Ketika sudah terbiasa melihat secara visual sebuah kreativitas maka itu akan menjadi sebuah kekuatan imajinasi.
"Kekuatan imajinasi ini akan menjadi kekuatan dan membedakan teman-teman dengan desainer lainnya," ucap dia.
Didet Maulana juga menambahkan untuk tidak usah takut berpikir dengan segala keterbatasan. Karena mukjizat atau berkah itu pasti ada di mana-mana selama terus tekun berupaya dan berdoa.
"Kalau di tengah jalan menemukan kesulitan itu merupakan kerikil dan suatu hal yang biasa," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan para siswa yang ikut acara itu rata-rata memiliki mimpi menjadi desainer sehingga sangat antusias mendengarkan motivasi yang diberikan.
"Ingin kasih semangat ke teman-teman di SMKN 3 jurusan tata busana. Sekolah ini merupakan satu-satunya SMK yang punya jurusan busana. Supaya mereka punya gambaran, bahwa mereka juga bisa menjadi desainer seperti apa yang menjadi cita-citanya. Dan itu sangat mungkin diwujudkan oleh mereka," katanya di Kediri, Jumat.
Ia juga memberikan apresiasi hasil kerajinan pelajar tersebut. Dirinya melihat langsung aktivitas ekstrakurikuler tenun ikat. Beberapa kain tenun apik hasil karya para siswa dipajang di ruang ekstrakurikuler.
Bahkan, tidak sedikit siswa dari luar jurusan ini berminat mengikuti kegiatan tersebut.
Bunda Fey, sapaan akrabnya, juga mengingatkan bahwa tenun ikat merupakan sebuah aset yang dimiliki Kota Kediri. Sebuah warisan budaya yang harus dipertahankan dan dilestarikan.
"Maka dari itu, kami juga harus ikut nguri-nguri warisan budaya ini, kata orang Jawa. Apalagi tenun ikat ini memiliki keunikan tersendiri," ujar dia.
Sementara itu, Didiet Maulana mengatakan kepada para siswa untuk bermimpi setinggi-tingginya sehingga nanti bila jatuh pun di antara bintang-bintang.
Selain itu, untuk mengasah kreativitas ketika membuka internet bisa dengan mencari halaman yang dapat meningkatkan kreativitas secara visual. Ketika sudah terbiasa melihat secara visual sebuah kreativitas maka itu akan menjadi sebuah kekuatan imajinasi.
"Kekuatan imajinasi ini akan menjadi kekuatan dan membedakan teman-teman dengan desainer lainnya," ucap dia.
Didet Maulana juga menambahkan untuk tidak usah takut berpikir dengan segala keterbatasan. Karena mukjizat atau berkah itu pasti ada di mana-mana selama terus tekun berupaya dan berdoa.
"Kalau di tengah jalan menemukan kesulitan itu merupakan kerikil dan suatu hal yang biasa," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023