Universitas Muhammadiyah Surabaya menggelar shalat gaib yang diikuti ratusan mahasiswa dan civitas akademika di Surabaya, Jumat, untuk mendoakan agar perang di daerah Gaza Palestina segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai.
"Shalat gaib dan doa bersama menjadi salah satu dukungan seluruh civitas akademika kepada Palestina," kata Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) M. Febriyanto Firman Wijaya.
Menurutnya, konflik di Palestina menguras tenaga selama bertahun-tahun dan mengundang perhatian masyarakat global.
"Semoga di masa mendatang perdamaian dan ketertiban bisa segera terwujud di seluruh dunia. Sehingga semua masyarakat dunia bisa hidup secara normal dan berdampingan secara damai," ujar Riyan.
Dalam kesempatan tersebut, Riyan mengatakan UM Surabaya mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, dan melakukan perundingan damai.
Kedua, menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini.
Ketiga, meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
Keempat, mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu.
"Solusi fundamental yang tepat untuk Palestina adalah memberikan hak mereka untuk merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara," katanya.
Sementara itu, mahasiswa Pascasarjana UM Surabaya asal Gaza Palestina, Sondos Jehad Shnewra turut mengikuti shalat gaib bersama ratusan mahasiswa dan civitas akademika.
"Saya punya trauma karena sejak kecil saya melihat kematian di mana-mana, khususnya anak-anak dan perempuan. Keadaannya sangat tragis hingga hari ini," ujarnya.
Sondos berharap akan datang hari di mana negaranya terbebas dari ancaman dan tawanan musuh dan dapat menjalani hidup yang damai dan tentram.
Sondos merupakan mahasiswa semester satu mengambil jurusan S2 Pendidikan Agama Islam dengan beasiswa Lazismu Jatim. Pilihannya mengambil pendidikan di Indonesia juga didorong penuh oleh keluarganya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Shalat gaib dan doa bersama menjadi salah satu dukungan seluruh civitas akademika kepada Palestina," kata Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) M. Febriyanto Firman Wijaya.
Menurutnya, konflik di Palestina menguras tenaga selama bertahun-tahun dan mengundang perhatian masyarakat global.
"Semoga di masa mendatang perdamaian dan ketertiban bisa segera terwujud di seluruh dunia. Sehingga semua masyarakat dunia bisa hidup secara normal dan berdampingan secara damai," ujar Riyan.
Dalam kesempatan tersebut, Riyan mengatakan UM Surabaya mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, dan melakukan perundingan damai.
Kedua, menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini.
Ketiga, meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
Keempat, mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu.
"Solusi fundamental yang tepat untuk Palestina adalah memberikan hak mereka untuk merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara," katanya.
Sementara itu, mahasiswa Pascasarjana UM Surabaya asal Gaza Palestina, Sondos Jehad Shnewra turut mengikuti shalat gaib bersama ratusan mahasiswa dan civitas akademika.
"Saya punya trauma karena sejak kecil saya melihat kematian di mana-mana, khususnya anak-anak dan perempuan. Keadaannya sangat tragis hingga hari ini," ujarnya.
Sondos berharap akan datang hari di mana negaranya terbebas dari ancaman dan tawanan musuh dan dapat menjalani hidup yang damai dan tentram.
Sondos merupakan mahasiswa semester satu mengambil jurusan S2 Pendidikan Agama Islam dengan beasiswa Lazismu Jatim. Pilihannya mengambil pendidikan di Indonesia juga didorong penuh oleh keluarganya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023