Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak para pengusaha di daerah itu ikut meramaikan Kampung Pecinan Kya-Kya di Jalan Kembang Jepun, Kota Pahlawan, Jawa Timur, sebagai destinasi wisata.

"Saya ingin kampung Kya-Kya Kembang Jepun bergerak seperti di Jalan Tunjungan. Setelah Jalan Tunjungan itu saya buka, para pemiliknya merombak menjadi tempat-tempat usaha seperti kafe dan sebagainya, dan akhirnya menjadi ramai," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Kamis.

Wali Kota Eri ingin memunculkan kawasan Kembang Jepun itu benar-benar menjadi Kampung Pecinan. Untuk mewujudkan itu, pihaknya mengajak kolaborasi dan sinergi bersama seluruh pengusaha yang ada di sekitarnya.

"Jadi, saya minta tolong yang mengecat adalah pemilik bangunan, sehingga mengubah wajah kota. Saya juga ingin hilangkan kesan kumuh kawasan Kembang Jepun. Kami akan pasang lampu-lampu di sana yang identik seperti di China, kalau Tunjungan seperti Eropa," kata dia.

Untuk semakin menguatkan identitas Kampung Pecinan, Wali Kota Eri meminta setiap pemilik usaha juga memasang papan nama toko berbahasa Mandarin dan Indonesia. Hal ini bertujuan untuk lebih menguatkan kembali identitas kawasan itu sebagai Kampung Pecinan.

Baca juga: Cak Eri sambut Bendera Pataka Jer Basuki Mawa Beya

"Kalau ingin meramaikan Kembang Jepun, daerah pertokoan itu dikasih tulisan Bahasa China dan Indonesia. Sehingga, akan menjadi tempat wisata sendiri dan tidak mati," ujar Cak Eri, panggilan akrabnya.

Cak Eri menegaskan Pemkot Surabaya tidak bisa sendiri dalam menggeliatkan destinasi wisata Kampung Pecinan. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dan peran serta para pemilik usaha atau pertokoan di wilayah setempat.

"Jadi, membangun Surabaya itu butuh gotong-royong, karena tidak mungkin pemerintahnya sendiri. Kawasan-kawasan itu ingin kami bangun dengan bantuan para pemilik," tuturnya.

Cak Eri juga berharap para pemilik usaha di Kampung Pecinan bisa beroperasi sampai malam. Namun, apabila beroperasi sampai sore, ia berharap di depan toko mereka saat malam hari bisa digunakan sebagai lapak UMKM.

"Tapi, saya berharap toko bisa buka sampai malam. Sehingga, ada keuntungan lebih yang bisa didapat seperti di Jalan Tunjungan," ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan bahwa sampai hari ini, pemkot terus menggiatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata.

"Kota ini sangat kaya dengan artefak dan sejarah. Tentunya dengan bangunan-bangunan yang melekat di Surabaya dan salah satunya di kawasan Kembang Jepun," kata Wiwiek.

Menurut Wiwiek, banyak spot-spot wisata yang bisa dioptimalkan di kawasan Kampung Pecinan Surabaya, mulai dari Jalan Slompretan, Jalan Bongkaran, Jalan Karet hingga Jalan Kembang Jepun Surabaya.

"Untuk itu, kami akan mengoptimalkan kembali keberadaan spot-spot ini menjadi lebih baik. Targetnya akhir November 2023 bisa selesai," ujarnya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023