Pemerintah Kota Malang menyiapkan upaya sistematis untuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut, mengingat persoalan tersebut menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo.

Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo ada empat hal yang menjadi perhatian utama, yakni penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, peningkatan pelayanan publik, dan pengendalian inflasi.  

"Penanganan stunting dan kemiskinan ini masih jadi isu nasional, untuk itu saat saya dilantik 24 September lalu, Presiden memerintahkan kami para penjabat untuk fokus pada dua hal ini, termasuk pada pelayanan publik dan pengendalian inflasi," kata Wahyu.

Wahyu menjelaskan, langkah sistematis yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Malang saat ini berkaitan dengan empat fokus utama tersebut. Hal itu perlu dilakukan mengingat, empat fokus utama itu memiliki keterkaitan yang penting.

Menurutnya, sejumlah instruksi kepada perangkat daerah untuk menyiapkan upaya sistematis tersebut adalah validitas data, intensifikasi pasar murah dan bantuan sosial, serta menjadikan bulan timbang sebagai langkah mitigasi awal termasuk upaya sosialisasi.  

"Karena korelasi ini, supaya efektif maka saya minta upayanya sistematis. Saya minta validitas data, ini penting karena data harus akurat jadi bisa tepat sasaran, kemudian intensifkan pasar murah dan bantuan sosial, dan lainnya," katanya.

Dalam kesempatan itu, Wahyu menyerahkan bantuan pangan telur dan daging bagi keluarga rawan stunting, serta peluncuran distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Perumda Tugu Aneka Usaha.

Ia menambahkan, kegiatan yang dilakukan Perumda Tugu Aneka Usaha tersebut merupakan salah satu bentuk penanganan sistematis untuk permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem, karena langkah tersebut, dinilai cukup efektif.

"Dalam kegiatan ini bentuk pelayanan publik di bidang pangan, yang tujuannya untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi, jadi ini paket lengkap," katanya.

Diharapkan, kegiatan dan upaya sistematis tersebut nantinya akan memberikan dampak positif, yang secara berkala akan terus dikawal. Selain itu, dampak dari penanganan sistematis tersebut diharapkan bisa terukur terkait hasil setelah upaya sistematis itu dilakukan.

"Harapan saya ini berdampak positif, terus dilakukan secara berkala supaya terlihat sebelum dan sesudahnya. Saya akan mengawal ini (penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim) karena ini bentuk komitmen saya kepada Presiden," katanya.

Tercatat, angka prevalensi stunting di Kota Malang menunjukkan progres positif pada 8,9 persen dan angka kemiskinan ekstrim menjadi yang terendah kedua di Jawa Timur dengan 4,37 persen. Selain itu, tercatat keluarga rawan stunting sebanyak 4.521 keluarga.

 

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023