Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun mendistribusikan bantuan air bersih di dua kelurahan yang mengalami kekeringan, yakni di Kelurahan Tawangrejo dan Kelun.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Madiun Sumanto mengatakan dua kelurahan tersebut mengalami kesulitan air bersih karena sumber air warga dari sumur sudah menyusut sejak sebulan terakhir.

"Karena lingkungannya banyak sawah dan petani juga mengambil air dalam tanah, jadi sumur-sumur warga kalah dengan sibel. Imbauan ke masyarakat, untuk saat ini kita harus menghemat penggunaan air," ujar Sumanto di sela pendistribusian bantuan air, Senin.

Menurut dia, di Kelurahan Tawangrejo sementara ini ada 13 kepala keluarga (KK) yang kesulitan air bersih, terutama di RW 4 yang terdampak. Sedangkan di Kelurahan Kelun tercatat ada sembilan KK di RW 5 yang mengalami kesulitan air bersih.

Sumanto menjelaskan, dua kelurahan itu setiap tahunnya kekurangan air bersih. Untuk itu, BPBD mulai hari Minggu (7/10), menyiapkan dua tandon air di lingkungan setempat, masing-masing berkapasitas 1.200 liter.

Adapun, 1.200 liter air bersih yang disiapkan BPBD di dalam tandon air, hanya mampu mencukupi kebutuhan warga dalam satu hari. Sehingga, petugas BPBD setiap harinya rutin melakukan pendistribusian air bersih sesuai permintaan pihak kelurahan.

"Kami droping air rutin sampai sumur warga bisa keluar airnya lagi atau sampai hujan turun," kata dia.

Ia menambahkan dalam pengambilan air bersih itu, warga yang membutuhkan tidak ada pembatasan. Hanya saja warga diimbau menggunakan air seperlunya dan tidak boros. Apalagi, musim kemarau diperkirakan masih panjang.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023