Komisi B DPRD Kota Surabaya menyatakan urban farming atau pertanian perkotaan bisa meningkatkan keamanan atau kedaulatan pangan di tingkat lokal, sekaligus solusi menghadapi kekeringan akibat dampak El Nino.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Jumat, mengatakan, dengan memproduksi sebagian bahan makanan di dalam kota maka ketergantungan pada pasokan pangan dari luar dapat dikurangi.

"Urban farming juga bisa memberikan dukungan dalam program penurunan stunting dengan menghadirkan makanan berkualitas baik bagi balita," katanya.

Menurutnya, dengan mengkonsumsi bahan makanan yang sehat dan berkualitas, maka bisa membantu mempercepat penurunan angka stunting di Surabaya.

Untuk itu, Anas mendukung upaya pemanfaatan lahan non-produktif di perkotaan menjadi lahan produktif melalui kegiatan urban farming.

Baginya, kegiatan urban farming ini telah tidak hanya sekadar kegiatan berkebun di kota, urban farming adalah bentuk konkret dari peduli terhadap lingkungan dan peningkatan kualitas hidup.

Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengajak warga Surabaya agar mengoptimalkan urban farming maupun budi daya tanaman pangan guna mengantisipasi kekeringan akibat dampak dari El Nino.

"Di halaman rumah saya juga budi daya tanaman pangan, sayuran hingga buah-buahan, di antaranya singkong, labu, dan nangka," kata Cak Ji panggilan akrab Armuji.

Menurutnya, dampak El Nino di Indonesia umumnya terasa kuat pada musim kemarau kali ini. Oleh karena itu, lanjut dia, warga Surabaya perlu meningkatkan kewaspadaan.

Total luas lahan pertanian yang ada di Surabaya sebesar 6.234,6 hektare dibedakan berdasarkan jenis peruntukan tanamannya.

Lahan tanaman pangan petani di Surabaya yang telah memanen sebanyak 1.291 hektare dengan total produksi 8.238,35 ton, dengan rincian tanaman padi 1.241,80 hektare dengan produksi 8.076,13 ton dan tanaman jagung 49,20 hektare dengan produksi 162,22 ton.

Sedangkan total luas panen untuk tanaman sayuran sebesar 311,50 hektare dengan total produksi 806,46 ton.

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023