Surabaya - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya akan melakukan pengasapan (fogging) di daerah rawan Demam Berdarah Dengue (DBD) khususnya daerah padat penduduk. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Esty Martiana Rachmie, Rabu, mengatakan, untuk daerah endemis tinggi di Surabaya biasanya berada di daerah padat penduduk seperti Tambak Sari, Gubeng, Sawahan dan lainnya. "Daerah padat penduduk tersebut yang nantinya akan dilakukan pengasapan. Tapi tidak semua RT, tapi hanya RT tertentu saja," katanya. Menurut dia, jumlah kasus DBD di Surabaya tahun ini kecenderungannya menurun jika dibandingkan dengan tahun lalu. "Tapi maaf, saya tidak hapal jumlahnya secara rinci," katanya. Turunnya jumlah kasus DBD tersebut, lanjut dia, tidak lepas dari peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. DBD sendiri, lanjut dia, adalah penyakit berbahaya yang ditularkan oleh nyamuk dan bisa menyebabkan kematian. Untuk itu, lanjut dia, upaya yang terus dilakukan adalah memberantas sarang-sarang nyamuk di lingkungan masyarakat. "Jentik nyamuk ada di penampungan air warga. Kalau masyarakat mau melakukan pemberantasan secara rutin, maka penularannya akan berkurang," ujarnya. Esty menjelaskan bahwa foging selama ini hanya bisa membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuk hanya bisa dilakukan dengan cara membersihkan tempat-tempat penampungan air atau genangan air yang sering dijadikan sarang nyamuk. Selama ini upaya yang dilakukan Dinkes Surabaya dalam memberantas jentik nyamuk selain melibatkan juru pemantau jentik (jumantik), juga melibatkan ibu pemantau jentik (bumantik). Namun untuk tahun ini, lanjut dia, pihaknya akan melibatkan para siswa atau yang dikenal dengan siswa pemantau jentik (wamantik). Dinkes berharap dengan melibatkan para siswa, pemantauan terhadap jentik nyamuk lebih efektif lagi.

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011