Surabaya - Menteri Agama Suryadharma Ali mendesak dan berharap kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk menaikkan kesejahteraan Pegawai Pembantu Pencatat Nikah (P3N) atau "Modin". "Semoga ada kenaikan kesejahteraan dari para modin, khususnya di Jatim. Saya juga berharap di semua wilayah di Indonesia juga demikian," ujarnya di sela Silaturahim dengan 2500 pegawai departemen agama dan P3N se-Jatim di Islamic Centre, Surabaya, Selasa. Pejabat yang juga Ketua Umum DPP PPP tersebut meminta kepada semua anggota DPRD Jatim hingga DPRD Kabupaten/Kota asal PPP untuk berkoordinasi dan melancarkan anggaran para modin. "Saya perintahkan kepada para wakil rakyat asal PPP di Jatim untuk mempermudah anggaran kenaikan kesejahteraan para modin," tuturnya. Mendengar pernyataan menteri agama, sebanyak 1.965 modin se-Jatim yang memenuhi kursi undangan serempak bertepuk tangan dan berharap segera menjadi kenyataan. "Semoga tidak hanya manis di mulut saja, tapi dilaksanakan oleh pihak yang berwenang dan kesejahteraan modin bisa diperhatikan," kata salah seorang modin ketika ditemui. Dalam kesempatan tersebut, Suryadharma Ali juga menegaskan pentingnya hidup rukun antaragama tanpa memandang derajat maupun lainnya. Ia mengaku prihatin dan menyesalkan sekali terjadinya bom bunuh diri di Gereja Solo yang mengatasnamakan Islam dengan alasan berjihad. "Agama manapun pasti tidak sepakat dan mengutuk bom bunuh diri, apalagi Islam. Kita semua harus mewaspadai jangan sampai mau diadu domba dan dipecah belah oleh oknum tak bertanggungjawab," papar Suryadharma Ali. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo sepakat dengan rencana peningkatan kesejahteraan modin. Pihaknya berharap Kementerian Agama Kantor Wilayah Jatim untuk segera berkoordinasi dan membahas tentang hal tersebut. Pejabat berkumis yang akrab disapa Pakde Karwo itu juga berharap kepada semua pegawai departemen agama di seluruh pelosok Jatim hingga para modin untuk selalu menghormati antarsesama, meski berbeda agama. "Untuk mencegah munculnya teroris, maka kita semua harus bersatu dan saling menghargai. Apalagi kerukunan yang sudah terjadi ini sangat rawan untuk dipecah dan diganggu oleh pihak yang tidak memiliki tanggung jawab," tukas Pakde Karwo.

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011