Mangga podang, merupakan salah satu jenis mangga yang banyak tumbuh di Kabupaten Kediri. Mangga ini mempunyai ciri khas daging yang berwarna jingga, daging tebal serta rasa yang manis. Kulit mangga ini juga berwarna jingga jika sudah matang. 

Mangga podang adalah salah satu komoditi unggulan sektor pertanian di Kabupaten Kediri. Pohon mangga podang paling banyak tersebar di wilayah barat Sungai Brantas, antara lain di Kecamatan Banyakan, Grogol dan Tarokan.

Mangga enak dijadikan menu penutup makanan, jus dan beragam olahan lainnya. Bukan hanya itu, mangga ternyata juga bisa dijadikan bahan makanan.

Ridwan Efendi, warga Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri ini punya cara tersendiri mengolah mangga podang. Produk yang berlimpah membuatnya menjadikan buah ini diawetkan dengan cara dikeringkan sehingga menjadi krecek pelem atau karak mangga.

Ridwan mengatakan olahan makanan tersebut adalah resep turun temurun sejak nenek moyangnya. Cara membuatnya pun sangat sederhana. 

Buah mangga podang tersebut dikupas dan diiris tipis-tipis kemudian dilumuri abu, setelah merata kemudian dijemur hingga kering sempurna.

"Karak mangga biasanya digunakan untuk pengganti lauk pauk, dapat pula dijadikan bothok dicampur dengan kelapa muda. Lebih enak lagi bila dimasak tumis bareng mie. Teksturnya kenyal seperti kita makan jamur," katanya di Kediri.
 
 


Ridwan menambahkan, semakin berkembangnya zaman dan banyak bermunculan rumah makan mewah, sekarang sudah jarang warga yang masih memproduksinya krecek mangga untuk dikonsumsi sendiri.

"Padahal bahan makanan tradisional seperti krecek pelem ini terbilang sangat ekonomis dan dijamin tanpa bahan pengawet, jadi aman dikonsumsi oleh siapa pun," katanya. 

Ia pun berharap, olahan ini bisa ditiru banyak orang, sehingga produksi buah yang berlimpah bisa dijadikan alternatif makanan tambahan. Untuk saat ini, menu ini dikonsumsi sendiri. 

"Saya berharap, makanan ini dapat kembali berjaya seperti pada zaman nenek moyang kita dulu. Sayang sekali jika mangga podang dengan jumlah yang banyak, namun disia-siakan tanpa diolah," kata Ridwan. 
 
 

Buah mangga podang sering disebut "bokong abang" (Pantat Merah) oleh masyarakat sekitar. Sebutan ini merujuk pada fisik buah mangga yang saat sudah masak, warna kulit buahnya kuning kemerah-merahan. 

Mangga podang hanya memiliki satu kali musim panen antara bulan Oktober, November dan Desember. Saat musim panen tiba seperti sekarang ini, harganya pun turun drastis bisa mencapai angka Rp3.000 per kilogram.  

Melimpahnya buah mangga podang saat panen raya dan harganya murah, biasanya masyarakat sekitar enggan untuk memanennya, alhasil busuk dan jatuh sendiri dari pohonnya, sehingga dibuat alternatif olahan buah ini.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023