Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menargetkan Kabupaten Kediri di Provinsi Jawa Timur bisa mencapai cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage/UHC) Program Jaminan Kesehatan Nasional pada akhir 2023.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri Tutus Novita Dewi di Kediri, Kamis, menyampaikan bahwa Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini baru mencakup 87 persen penduduk Kabupaten Kediri.
Peserta Program JKN di Kabupaten Kediri, menurut dia, minimal harus sampai 95 persen dari total penduduk pada November 2023 untuk mencapai UHC.
"Saat ini di Kabupaten Kediri sudah menganggarkan. Kami proses diskusi dengan pemerintah daerah dan di November targetnya UHC," katanya.
"Diharapkan masyarakat di Kabupaten Kediri sama dengan di Kota Kediri, tidak ada lagi masyarakat miskin yang kesulitan mengakses Program JKN," ia menambahkan.
Ia menyampaikan bahwa di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Kediri baru Kota Kediri dan Kota Blitar yang sudah mencapai UHC.
Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri, ia melanjutkan, ditargetkan bisa mencapai UHC pada November 2023.
"Yang saat ini belum terdaftar akan didaftarkan. Jika pasien sakit, dia bisa ke FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) terdekat, sehingga mereka tidak kesulitan. Nanti dibayar pemerintah daerah," kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi peserta Program JKN.
"Kami kembangkan i-Care JKN. Peserta bisa melihat riwayat kesehatannya. Ini memudahkan dokter atau rumah sakit untuk melihat sebelumnya dari pasien ini apa yang dikeluhkan sehingga memudahkan untuk mendiagnosa, memberikan pengobatan," kata dia.
Ia mengatakan bahwa saat ini sebanyak tujuh rumah sakit di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Kediri sudah memanfaatkan i-Care JKN.
"Harapannya di akhir tahun 2023 ini minimal 50 persen rumah sakit sudah bisa menjalankan i-Care JKN. Ini bertahap karena terkait kerahasiaan data. Nanti semua rumah sakit bisa i-Care JKN," kata dia.
Ia menambahkan, sekitar 20 fasilitas kesehatan tingkat pertama di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Kediri juga sudah memanfaatkan i-Care JKN.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kediri Tutus Novita Dewi di Kediri, Kamis, menyampaikan bahwa Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini baru mencakup 87 persen penduduk Kabupaten Kediri.
Peserta Program JKN di Kabupaten Kediri, menurut dia, minimal harus sampai 95 persen dari total penduduk pada November 2023 untuk mencapai UHC.
"Saat ini di Kabupaten Kediri sudah menganggarkan. Kami proses diskusi dengan pemerintah daerah dan di November targetnya UHC," katanya.
"Diharapkan masyarakat di Kabupaten Kediri sama dengan di Kota Kediri, tidak ada lagi masyarakat miskin yang kesulitan mengakses Program JKN," ia menambahkan.
Ia menyampaikan bahwa di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Kediri baru Kota Kediri dan Kota Blitar yang sudah mencapai UHC.
Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri, ia melanjutkan, ditargetkan bisa mencapai UHC pada November 2023.
"Yang saat ini belum terdaftar akan didaftarkan. Jika pasien sakit, dia bisa ke FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) terdekat, sehingga mereka tidak kesulitan. Nanti dibayar pemerintah daerah," kata dia.
Dia juga menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi peserta Program JKN.
"Kami kembangkan i-Care JKN. Peserta bisa melihat riwayat kesehatannya. Ini memudahkan dokter atau rumah sakit untuk melihat sebelumnya dari pasien ini apa yang dikeluhkan sehingga memudahkan untuk mendiagnosa, memberikan pengobatan," kata dia.
Ia mengatakan bahwa saat ini sebanyak tujuh rumah sakit di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Kediri sudah memanfaatkan i-Care JKN.
"Harapannya di akhir tahun 2023 ini minimal 50 persen rumah sakit sudah bisa menjalankan i-Care JKN. Ini bertahap karena terkait kerahasiaan data. Nanti semua rumah sakit bisa i-Care JKN," kata dia.
Ia menambahkan, sekitar 20 fasilitas kesehatan tingkat pertama di wilayah BPJS Kesehatan Cabang Kediri juga sudah memanfaatkan i-Care JKN.
Editor : Abdullah Rifai
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023