Ribuan santri, alumni, tamu undangan serta seluruh jajaran pengurus Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) melakukan aksi sujud syukur bersama di Masjid Jami' Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Rabu.

Ritual itu digelar menandai peringatan satu abad atau 100 tahun usia pondok pesantren terbesar di Indonesia itu.

Sebelum sujud syukur, "kick off" peringatan 100 tahun Pondok Modern Darussalam Gontor diawali dengan sambutan oleh sejumlah tokoh nasional yang hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya wakil rais aam PBNU, KH Anwar Iskandar. 

Menurut KH Anwar Iskandar setidaknya ada dua ulama besar yang pernah menjadi ketua umum PBNU yang lahir dari Pondok Gontor, yakni Kiai Idham Chalid dan Kiai Hasyim Muzadi.

"Gontor merupakan aset Islam sekaligus aset bangsa serta aset perjuangan masa depan. Banyak tokoh NU yang lahir dari Gontor yang memiliki peran dalam kemajuan NU," ujar KH Anwar Iskandar dalam sambutannya.

Tampak hadir dalam deretan tamu undangan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.

Pada kesempatan sama, Pimpinan PMDG KH. Hasan Abdullah Sahal menyampaikan ungkapan kesyukuran sekaligus pesan kepada para tamu undangan. 

"Umat Islam seluruh dunia bertanggung jawab untuk menjaga dan memajukan Pondok Modern Darussalam Gontor ini, karena Gontor bukan punya Trimurti, bukan punya Jawa Timur, bukan punya Indonesia, tapi punya umat Islam seluruh dunia." ujar KH Hasan Abdullah Sahal

Sementara itu, sebagai bentuk legacy dalam peringatan 100 tahun Pondok Gontor juga dilakukan penulisan mushaf Gontor yang ditandai dengan penulisan lafaz Basmalah oleh Khattath Maroko Syeikh Belaid Hamidi.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023