Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) mendampingi pedagang pasar, pedagang ritel, dan toko modern untuk bermitra dengan Perum Bulog guna memasarkan beras murah sebagai upaya stabilisasi dan pengendalian inflasi.

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Jawa Timur,  Tjahjo Sukmono mengatakan bahwa kemitraan dengan Bulog bertujuan menambah volume penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Sinergi ini diharapkan dapat mempermudah tersalurnya beras SPHP ke masyarakat sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) sehingga diharapkan harga beras dapat turun," ujar Tjahjo Sukmono, Selasa.

Menurut dia, pendampingan dilakukan dengan melalui beberapa kali pertemuan bersama pihak Bulog. Hasilnya, sekitar 23 pedagang pasar dan ritel modern melakukan pendaftaran di kantor Bulog. Sementara 70 pedagang di Kabupaten Madiun telah bermitra sejak lama.

"Dengan bermitra ini, jangan sampai dari toko menjual ke pedagang lagi, karena bisa melebihi HET yang sudah ditentukan yakni Rp10.900 per kilogram," kata dia

Pemimpin Cabang Perum Bulog Madiun Ferdian Darma Atmaja mengatakan bagi pendaftar kemitraan akan dilakukan verifikasi toko. Jika telah terverifikasi,  bisa langsung bertransaksi maksimal dua ton per minggu.

"Pendaftar harus mengikuti aturan yang kami terapkan yakni menjual beras sesuai HET pada konsumen akhir. Satu orang maksimal satu sak," kata Ferdian.

Selanjutnya akan dilakukan "monitoring" atau pemantauan oleh satgas pangan. Jika terjadi pelanggaran maka akan ditandai dari daftar anggota kemitraan.

 Bulog memiliki tugas dari pemerintah untuk menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) melalui gerakan Siap Jaga Harga Pasar (SIGAP) guna menurunkan harga beras di pasaran.

Karena itu, Bulog terus mendistribusikan beras SPHP secara masif, di antaranya dengan bermitra dengan para pedagang di pasar tradisional dan ritel agar program subsidi beras tersebut mencakup masyarakat luas sehingga masyarakat memiliki kesempatan besar menerima manfaat subsidi.
 

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023