Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sampang, Jawa Timur, mulai melakukan sosialisasi khusus kepada pemilih disabilitas guna meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.
Menurut anggota KPUD Sampang, Aliyanto, jumlah pemilih difabel di kabupaten itu sebanyak 1.200 orang sesuai dengan data dalam daftar pemilih tetap yang tersebar di 14 kecamatan. "Ke 1.200 pemilih disabilitas ini terdiri dari enam kategori," katanya.
Masing-masing, disabilitas fisik, intelektual, mental, sensorik wicara, sensorik rungu dan disabilitas sensorik netra. "Yang disabilitas fisik ini sebanyak 932 orang, intelektual 27 orang, mental 98 orang, sensorik wicara sebanyak 59 orang, lalu sensorik rungu sebanyak 29 orang dan disabilitas sensorik netra sebanyak 55 orang," katanya.
Baca juga: Pemilu 2024, KPU tetapkan DPT di Sampang capai 761.421 orang
Ali menjelaskan, sosialisasi kepada penyandang disabilitas itu penting, agar bisa menentukan pilihan politik mereka secara mandiri, sesuai dengan keinginan hati nuraninya. "Hanya saja, kami harus menggunakan metode yang berbeda, antara yang disabilitas fisik, intelektual, tuna rungu atau tuna wicara," katanya.
Selain untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sosialisasi khusus kepada penyandang disabilitas ini juga karena mereka memiliki hak yang sama sebagaimana calon pemilih normal pada umumnya.
"Kami juga bekerja sama dengan sejumlah guru SLB, terutama untuk calon pemilih yang tuna rungu dan tuna wicara, karena guru-guru di SLB itu memang memiliki keahlian khusus, sehingga pesan yang kami sampaikan lebih mudah ditangkap oleh mereka," katanya.
Berdasarkan data KPU Sampang, total jumlah daftar pemilih tetap Pemilu 2024 di wilayah itu sebanyak 761.421 orang, meliputi 372.726 pemilih laki-laki dan 388.695 pemilih perempuan dengan jumlah tempat pemungutan suara sebanyak 2.726 unit.
Jumlah ini menurun jika dibandingkan jumlah DPT Pemilu 2019 sebanyak 820.941 pemilih dengan 3.692 TPS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurut anggota KPUD Sampang, Aliyanto, jumlah pemilih difabel di kabupaten itu sebanyak 1.200 orang sesuai dengan data dalam daftar pemilih tetap yang tersebar di 14 kecamatan. "Ke 1.200 pemilih disabilitas ini terdiri dari enam kategori," katanya.
Masing-masing, disabilitas fisik, intelektual, mental, sensorik wicara, sensorik rungu dan disabilitas sensorik netra. "Yang disabilitas fisik ini sebanyak 932 orang, intelektual 27 orang, mental 98 orang, sensorik wicara sebanyak 59 orang, lalu sensorik rungu sebanyak 29 orang dan disabilitas sensorik netra sebanyak 55 orang," katanya.
Baca juga: Pemilu 2024, KPU tetapkan DPT di Sampang capai 761.421 orang
Ali menjelaskan, sosialisasi kepada penyandang disabilitas itu penting, agar bisa menentukan pilihan politik mereka secara mandiri, sesuai dengan keinginan hati nuraninya. "Hanya saja, kami harus menggunakan metode yang berbeda, antara yang disabilitas fisik, intelektual, tuna rungu atau tuna wicara," katanya.
Selain untuk meningkatkan partisipasi pemilih, sosialisasi khusus kepada penyandang disabilitas ini juga karena mereka memiliki hak yang sama sebagaimana calon pemilih normal pada umumnya.
"Kami juga bekerja sama dengan sejumlah guru SLB, terutama untuk calon pemilih yang tuna rungu dan tuna wicara, karena guru-guru di SLB itu memang memiliki keahlian khusus, sehingga pesan yang kami sampaikan lebih mudah ditangkap oleh mereka," katanya.
Berdasarkan data KPU Sampang, total jumlah daftar pemilih tetap Pemilu 2024 di wilayah itu sebanyak 761.421 orang, meliputi 372.726 pemilih laki-laki dan 388.695 pemilih perempuan dengan jumlah tempat pemungutan suara sebanyak 2.726 unit.
Jumlah ini menurun jika dibandingkan jumlah DPT Pemilu 2019 sebanyak 820.941 pemilih dengan 3.692 TPS.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023