Salah satu perusahaan asuransi Oona Indonesia menyebut permintaan perjalanan ke luar negeri meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pembuatan paspor dan visa.
"Bepergian ke luar negeri kini menjadi salah satu pilihan gaya hidup yang populer bagi masyarakat Indonesia," kata President Commissioner Oona Indonesia Abhishek Bhatia saat peluncuran produk Oona di pasar Indonesia yang dilakukan secara daring, Rabu.
Menurutnya, dalam studi yang dilakukan googleblog, penelusuran perjalanan internasional di Indonesia tumbuh sebesar 280 persen pada tahun 2022, lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
Begitu juga dengan penelusuran permintaan paspor dan visa juga meningkat lebih dari 50 persen pada periode yang sama. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan minat pada kunjungan ke luar negeri.
Meskipun permintaan perjalanan meningkat, kata dia, industri penerbangan dihadapkan dengan tantangan, salah satunya yaitu 33,1 persen penerbangan mengalami keterlambatan dari bandara di Jakarta tahun lalu.
"Itu merupakan penundaan tertinggi ke-11 secara global, seperti yang dinyatakan oleh perusahaan intelijen penerbangan FlightAware," ujarnya pula.
Abhishek mengatakan, wisatawan Indonesia pada umumnya juga merupakan konsumen yang sudah terhubung secara digital.
"Konsumen yang semakin terampil secara digital di Indonesia merupakan pemicu untuk menawarkan solusi yang benar-benar inovatif. Solusi dari kami adalah memberikan kenyamanan saat keterlambatan penerbangan dengan asuransi flight delay," katanya pula.
Pasar asuransi Indonesia, kata dia lagi, cukup menjanjikan karena data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan premi asuransi umum tumbuh 16,4 persen year-on-year menjadi Rp 26,1 miliar pada kuartal pertama tahun 2023.
Sementara itu, data internal Oona Indonesia menunjukkan bahwa preminya secara konsisten tumbuh sekitar 20 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri pada periode yang sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Bepergian ke luar negeri kini menjadi salah satu pilihan gaya hidup yang populer bagi masyarakat Indonesia," kata President Commissioner Oona Indonesia Abhishek Bhatia saat peluncuran produk Oona di pasar Indonesia yang dilakukan secara daring, Rabu.
Menurutnya, dalam studi yang dilakukan googleblog, penelusuran perjalanan internasional di Indonesia tumbuh sebesar 280 persen pada tahun 2022, lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
Begitu juga dengan penelusuran permintaan paspor dan visa juga meningkat lebih dari 50 persen pada periode yang sama. Hal itu menunjukkan adanya peningkatan minat pada kunjungan ke luar negeri.
Meskipun permintaan perjalanan meningkat, kata dia, industri penerbangan dihadapkan dengan tantangan, salah satunya yaitu 33,1 persen penerbangan mengalami keterlambatan dari bandara di Jakarta tahun lalu.
"Itu merupakan penundaan tertinggi ke-11 secara global, seperti yang dinyatakan oleh perusahaan intelijen penerbangan FlightAware," ujarnya pula.
Abhishek mengatakan, wisatawan Indonesia pada umumnya juga merupakan konsumen yang sudah terhubung secara digital.
"Konsumen yang semakin terampil secara digital di Indonesia merupakan pemicu untuk menawarkan solusi yang benar-benar inovatif. Solusi dari kami adalah memberikan kenyamanan saat keterlambatan penerbangan dengan asuransi flight delay," katanya pula.
Pasar asuransi Indonesia, kata dia lagi, cukup menjanjikan karena data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menunjukkan premi asuransi umum tumbuh 16,4 persen year-on-year menjadi Rp 26,1 miliar pada kuartal pertama tahun 2023.
Sementara itu, data internal Oona Indonesia menunjukkan bahwa preminya secara konsisten tumbuh sekitar 20 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri pada periode yang sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023