Terminal Teluk Lamong (TTL) melakukan aksi penanaman pohon serentak bersama seluruh entitas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mengurangi dampak karbon pada proses logistik di pelabuhan.
 
Senior Manager QHSSE, Tipung Muljoko dalam keterangan kepada wartawan di Surabaya, Selasa menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kontribusi insan TTL dalam meningkatkan kualitas udara dan mitigasi perubahan iklim melalui penanaman 200 pohon di area terminal.
 
"Ada lima jenis pohon yang ditanam diantaranya kiara payung, ketapang kencana, tabebuya, akasia dan flamboyan. Kelima pohon ini dipilih karena karakteristiknya menyerap karbon sangat baik," ujar Tipung.
 
Tanaman kiara payung atau filicium decipiens merupakan tanaman penyerap karbon terbesar yang mampu menyerap hingga 405 Kg CO2 per tahun, ketapang kencana dengan daya serap 212 Kg CO2 per tahun, tabebuya 106 Kg CO2 per tahun dan tanaman lainnya yang juga memiliki daya serap tinggi terhadap emisi karbon.
 
Lokasi yang dipilih untuk penanaman pohon ini diprioritaskan pada area akses masuk dan keluar pelabuhan yang banyak dilalui oleh kendaraan.
 
Pilihan lokasi tersebut diharapkan mampu mereduksi polutan, memproduksi oksigen dan tahan dengan perubahan iklim.
 
Tipung menambahkan bahwasanya penanaman 200 pohon hari ini diproyeksi mampu menyerap karbon sebanyak 25 Ton CO2 per tahunnya. Penyerapan karbon dihitung menggunakan parameter data jumlah dan jenis pohon yang ditanam.
 
"Sepajang tahun ini, total 1.500 pohon telah ditanam di area TTL yang tersebar di lahan seluas 82 hektar, aksi penanaman pohon ini merupakan salah satu implementasi program TJSL Pelindo yang berfokus pada lingkungan," ujarnya.
 
Komitmen TTL untuk mengurangi emisi karbon akan terus berlanjut. TTL akan terus bergerak dengan berfokus pada sumber daya terbarukan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan nol emisi pada 2060.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023