Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Jawa Timur KH Faiz AHZ, M.Fi meminta sebanyak 38 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hebitren di provinsi itu yang telah dikukuhkan pada Senin (18/9), bersinergi membangun kemandirian ekonomi.
"Kepengurusan 38 DPD Hebitren di seluruh Jawa Timur telah dikukuhkan. Diharapkan setelah pengukuhan ini para pengurus dapat menjalin sinergi antar pesantren di bidang kemandirian ekonomi," ujar Faiz dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa.
Pengukuhan seluruh 38 DPD Hebitren Jawa Timur dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren Indonesia, KH Abdul Hamid Wahid.
"Banyak tantangan di bidang perekonomian di waktu ke depan," ujar Abdul Hamid.
Berdirinya Hebitren tidak lepas dari dukungan Bank Indonesia (BI) sejak Indonesia Syariah Ekonomi Festival (ISEF) pertama pada tahun 2014 yang diselenggarakan di Surabaya.
Setelah menjalani berbagai proses, pada momentum Kick Off ISEF ke-7 pada 7 Agustus 2020, Hebitren secara resmi diluncurkan secara nasional dan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin.
Kepala Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo ini menuturkan pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan sekaligus menjadi wadah pencetak kader-kader penggerak ekonomi umat dan memiliki peran strategis dalam menjaga keterkaitan antara dunia modern dengan keagamaan.
"Pesantren saat ini tidak hanya fokus pada bidang pendidikan saja, melainkan harus memiliki kemampuan dalam mengelola ekonomi dan bisnis untuk kesejahteraan pesantren maupun umat pada umumnya," tuturnya.
Hamid menambahkan, Hebitren bukan hanya menjadi wadah kepentingan ekonomi dan bisnis saja, namun menjadi wadah silaturahim dan bentuk kontribusi pondok pesantren dalam menjaga marwah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kami berpesan kepada seluruh Pondok Pesantren di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, saat ini tidak perlu lagi takut untuk maju. Saat ini kita tidak perlu lagi mengeluh akan kondisi keuangan pesantren," katanya.
"Mari bersama-sama bersinergi dalam wadah Hebitren untuk menjadikan seluruh pesantren di Indonesia mandiri secara finansial, mandiri secara ekonomi, mandiri secara bisnis," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kepengurusan 38 DPD Hebitren di seluruh Jawa Timur telah dikukuhkan. Diharapkan setelah pengukuhan ini para pengurus dapat menjalin sinergi antar pesantren di bidang kemandirian ekonomi," ujar Faiz dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Selasa.
Pengukuhan seluruh 38 DPD Hebitren Jawa Timur dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren Indonesia, KH Abdul Hamid Wahid.
"Banyak tantangan di bidang perekonomian di waktu ke depan," ujar Abdul Hamid.
Berdirinya Hebitren tidak lepas dari dukungan Bank Indonesia (BI) sejak Indonesia Syariah Ekonomi Festival (ISEF) pertama pada tahun 2014 yang diselenggarakan di Surabaya.
Setelah menjalani berbagai proses, pada momentum Kick Off ISEF ke-7 pada 7 Agustus 2020, Hebitren secara resmi diluncurkan secara nasional dan disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin.
Kepala Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo ini menuturkan pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan sekaligus menjadi wadah pencetak kader-kader penggerak ekonomi umat dan memiliki peran strategis dalam menjaga keterkaitan antara dunia modern dengan keagamaan.
"Pesantren saat ini tidak hanya fokus pada bidang pendidikan saja, melainkan harus memiliki kemampuan dalam mengelola ekonomi dan bisnis untuk kesejahteraan pesantren maupun umat pada umumnya," tuturnya.
Hamid menambahkan, Hebitren bukan hanya menjadi wadah kepentingan ekonomi dan bisnis saja, namun menjadi wadah silaturahim dan bentuk kontribusi pondok pesantren dalam menjaga marwah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kami berpesan kepada seluruh Pondok Pesantren di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, saat ini tidak perlu lagi takut untuk maju. Saat ini kita tidak perlu lagi mengeluh akan kondisi keuangan pesantren," katanya.
"Mari bersama-sama bersinergi dalam wadah Hebitren untuk menjadikan seluruh pesantren di Indonesia mandiri secara finansial, mandiri secara ekonomi, mandiri secara bisnis," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023