Malang - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, mendukung rencana sejumlah peternak sapi potong di Kabupaten Malang yang akan beralih mengembangkan sapi perah sehingga bisa mendukung peningkatan produksi susu di daerah ini. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pemprov Jatim, Fattah Yasin, di Malang, Kamis mengatakan, beralihnya sejumlah peternak sapi potong ke sapi perah diharapkan dapat mendukung pemenuhan permintaan susu secara nasional yang cukup tinggi. Ia mengatakan, kebutuhan susu secara nasional mencapai 1,8 juta liter, sedangkan peternak Jatim hanya mampu menyumbang 50 persennya atau sekitar 900 ribu liter. Sementara itu, untuk pemenuhan kebutuhan perusahaan, seperti Nestle, yang mencapai satu juta liter, peternak sapi perah di Jatim hanya mampu memenuhi sekitar 600 ribu liter. Oleh karena itu, katanya, kabar beralihnya peternak sapi potong ke sapi perah itu sangat baik, karena akan meningkatkan produksi susu di Jatim sehingga mampu menyumbang lebih banyak kebutuhan susu secara nasional. Terkait dengan pengajuan bantuan dari Pemkab Malang sebesar Rp9,2 miliar ke Pemprov Jatim karena adanya peralihan ini, Fattah mengaku belum menerima pengajuan tersebut. Meski demikian, Fatta mengemukakan, pemprov telah menyediakan anggaran sebesar Rp2 miliar dari APBD Jatim untuk mempermudah kebutuhan UKM di Jatim, termasuk UKM peternak susu. Pihaknya siap membantu sejumlah sarana dan fasilitas bagi peternak sapi potong yang beralih ke sapi perah. Sejumlah peternak sapi potong di Kabupaten Malang beralih menjadi peternak sapi perah akibat tidak stabilnya harga daging sapi di pasaran. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Sujiono, mengatakan, sejumlah peternak sapi potong telah mengajukan bantuan kepada pihaknya untuk mendapatkan sapi perah. "Menurut para peternak, memelihara sapi potong tidak menarik lagi akibat harga sapi potong merosot sehingga peternak menjual sapi potongnya diganti dengan sapi perah," katanya. Menurut Sujiono, harga daging sapi saat ini sulit diprediksi dan keuntungan yang didapat juga belum pasti, sedangkan harga susu sudah pasti. "Harga daging sapi yang sebelumnya mencapai Rp24 ribu per kilogram, saat ini turun hanya Rp21 ribu per kilogram, sedangkan harga susu mencapai Rp3.200 per liter di tingkat peternak," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011