Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menggandeng para pelaku jasa wisata untuk meningkatkan edukasi bagi para pengunjung dalam upaya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa pihak pengelola kawasan telah melakukan komunikasi dengan para pelaku jasa wisata untuk memberikan edukasi kepada para wisatawan.
"Tentunya seperti itu (menggandeng pelaku jasa wisata) untuk ke depan. Kami sudah melakukan komunikasi dengan pelaku wisata terkait hal tersebut," kata Septi.
Septi menjelaskan, selain menggandeng pelaku jasa wisata untuk mengedukasi wisatawan dalam upaya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan
lahan, dalam sistem booking online yang dimiliki TNBTS juga sudah ada informasi yang disampaikan.
Baca juga: Wisata Gunung Bromo dibuka pascakebakaran hutan dan lahan
Selain itu, lanjutnya, di area kawasan taman nasional dan sepanjang jalur akses wisata juga telah dipasang sejumlah papan informasi dan peringatan, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi para wisatawan yang berkunjung.
"Mohon informasi yang ada tersebut bisa dibaca, diperhatikan dan diikuti. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan, termasuk apa yang boleh dan tidak boleh dibawa ke dalam kawasan," katanya.
Dalam upaya untuk mengantisipasi peristiwa kebakaran hutan dan lahan, lanjutnya, personel BB TNBTS akan memperkuat pelaksanaan patroli pada sejumlah titik-titik rawan terjadi peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
"Mungkin petugas kami tidak akan selalu terlihat oleh pengunjung, karena selain berjaga, mereka juga berkeliling. Kami akan meningkatkan kewaspadaan dan mohon bantuan seluruh pihak untuk bersama mewaspadai potensi kebakaran yang masih ada," katanya.
Ia menambahkan, para pengujung kawasan Gunung Bromo juga diminta untuk tetap waspada mengingat saat ini masih ada potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Peristiwa karhutla beberapa waktu sebelumnya, diharapkan bisa menjadi pelajaran bersama.
"Mohon bisa selalu waspada, dan menjadikan kebakaran kemarin sebagai pelajaran bagi kita bersama," katanya.
Kawasan wisata Bromo ditutup sejak 6-18 September 2023 akibat kebakaran yang terjadi pada Rabu (6/9) karena ulah pengunjung yang menggunakan flare atau suar untuk kepentingan pengambilan gambar. Sejak saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan.
Akibat sejumlah rangkaian peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, areal seluas 504 hektare dilaporkan mengalami kerusakan. Mayoritas area yang rusak merupakan kawasan savana.
Bromo kembali dibuka untuk wisata pada 19 September 2023 pukul 00.01 WIB. Seluruh pintu masuk mulai dari Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang bisa diakses oleh para pengunjung atau wisatawan.
Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, tercatat dikunjungi sebanyak 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.
Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, ada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023