Pemerintah Kota Mojokerto bergerak cepat memberikan layanan kesehatan kepada warga terdampak kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
 
"Saat ini sudah ada dua posko kesehatan. Dengan petugas kesehatan yang selalu siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan kesehatan, termasuk dokter," ujar Kepala Dinkes P2KB Farida Mariana dalam keterangannya di Kota Mojokerto, Jumat (15/9).
 
Farida Mariana mengatakan bahwa Dinkes P2KB Pemkot Mojokerto menjadi perangkat darah yang bergerak cepat dalam penanganan persoalan kesehatan yang timbul dari asap akibat kebakaran.
 
Ia menuturkan bahwa tenaga kesehatan yang berjaga di posko kejadian terbagi menjadi tiga sif yang disesuaikan dengan tren jumlah pasien. Misalnya, dalam sif malam sejak pukul 21.00 sampai dengan 08.00 WIB terdapat dua tenaga kesehatan, sif pagi empat orang, dan sif sore enam tenaga kesehatan.
 
"Itu di luar petugas PMI dan PSC. Total sehari itu sekitar 40 sampai 45-an orang seluruh tim yang disiagakan. Masih ada juga tim untuk ambulans bergerak," tutur Farida.
 
Selama hampir sepekan terjadi peristiwa kebakaran tersebut, menurut dia, gejala yang paling banyak dikeluhkan warga sekitar adalah batuk-batuk, pusing, dan sesak.

Bagi warga yang mengalami sesak, dinkes P2KB menyiapkan nebulizer (penguapan). Setelah penguapan dengan nebulizer belum mereda, akan dirujuk ke rumah sakit.
 
Berdasarkan laporan tercatat empat warga telah dirujuk ke rumah sakit dan terdapat satu warga yang harus dirawat inap di RS Kamar Medika.
 
"Semua rujukan ke RSUD Wahidin Sudirohusodo. Akan tetapi, seorang kemarin dirujuk ke RS Kamar Medika. Di mana pun rujukannya, kami pastikan warga mendapat perawatan gratis," ujarnya.
 
Selain itu, sejak Minggu (9/11) juga telah dibagikan 1.000 masker dan 1.000 tablet vitamin. Setiap kepala keluarga, menerima dua strip vitamin, yang masing-masing berisi 10 tablet
 
"Tren kasusnya menurun. Harapannya segera padam apinya, jadi asap berkurang dan tidak muncul dampak kesehatan yang berkepanjangan," ujarnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023