Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan modal usaha sebanyak Rp287,5 juta bagi pemenang peserta program Jagoan Banyuwangi (jagoan tani, jagoan bisnis, jagoan digital).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat, mengatakan program Jagoan Banyuwangi merupakan ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan untuk anak muda di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

"Program inkubasi ini akan terus kami geber. Kami tampung ide-ide usaha kreatif dari anak-anak muda Banyuwangi. Ada ratusan ide bisnis yang mengangkat potensi lokal mulai dari sektor pertanian, non-pertanian hingga pemanfaatan teknologi digital," katanya.

Dia menjelaskan bahwa hadiah total senilai Rp287,5 juta bagi peserta terbaik sebagai bantuan modal usaha kepada mereka untuk mengembangkan bisnisnya lebih lanjut.

"Setelah mengikuti mentoring, mereka juga kami beri hadiah modal usaha sebagai stimulan agar idenya bisa terwujud," ujar Ipuk.

Bupati menambahkan, Pemkab Banyuwangi juga punya program Banyuwangi Business Academy bagi alumnus program Jagoan Banyuwangi Digital didampingi oleh mentor dari kampus untuk mematangkan idenya yang telah dipresentasikan sebelumnya.

"Program Jagoan Banyuwangi terdiri atas tiga kategori inkubasi bisnis yakni Jagoan Tani (bidang agribisnis), Jagoan Bisnis (non-agribisnis) dan Jagoan digital (rintisan start up)," paparnya.

Juara pertama program Jagoan Tani adalah Tim Javawangi yang mengusung pemberdayaan petani rempah, di mana produknya berupa olahan makanan berbahan dasar rempah-rempah nusantara, seperti jahe jelly drink dan jahe latte.

Baca juga: Konjen Australia terkesan dengan Program Jagoan Banyuwangi

"Kami ke-trigger dengan kondisi gaya hidup anak muda sekarang yang banyak mengonsumsi minuman tinggi gula. Lalu terpikir membuat produk minuman menyehatkan, non-gula, dan non-pengawet. Tapi kami kemas lebih menarik baik produk maupun kemasannya," kata Julfia Rasya Putri,
salah seorang Tim Javawangi

Kemasan produk yang ditampilkan Tim Javawangi terlihat menarik, seperti pengemasan rempah bubuk dengan kantong celup dan dikemas dalam pouch, serta menyediakan produk fast drink dalam bentuk botol dan cup yang kekinian.

"Kami jual online dan offline, sementara minuman dalam bentuk botol dan cup dijajakan di kedai-kedai dengan bekerja sama melalui sistem franchise. Saat ini ada empat franchise dan delapan agen," ujarnya.

"Kami juga memberdayakan para petani rempah di sekitar area rumah di wilayah Muncar. Saat ini ada 10 petani rempah sebagai pemasok bahan utama produksi minuman," katanya.

Sementara Tim Haute, salah satu pemenang program Jagoan Bisnis membuat usaha tas anyaman berbahan dasar sampah plastik yang telah melalui proses tertentu. Meskipun berbahan daur ulang namun desain tas sangat mengikuti tren kekinian.

"Ada 20 ibu rumah tangga yang terlibat dalam usaha ini. Kami harap seiring berkembangnya usaha kami, banyak yang terlibat," kata Gadis dari Tim Haute.

Salah satu pemenang dari dari kategori program Jagoan Digital yakni Tim To Doing yang mengusung aplikasi start up konseling "speeky", yang merupakan aplikasi konseling bagi siswa berbasis teknologi kecerdasan buatan artificial intelligent (AI).

"Aplikasi ini sudah mencapai 80 persen, dalam waktu tiga bulan ke depan insya-Allah siap meluncur. Kami sudah ada klien sekolah yang tertarik untuk jadi pilot project aplikasi ini," katanya.

Pemenang pertama program Jagoan Tani mendapatkan bantuan modal sebesar Rp50 juta, sedangkan 10 finalis terbaik program Jagoan Bisnis masing-masing mendapatkan Rp10 juta dan 10 finalis terbaik program Jagoan Digital masing-masing mendapatkan Rp12 juta.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023