Trenggalek - Panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, membuat kebijakan pengawasan khusus terhadap dua calon haji setempat yang teridentifikasi berusia 100 tahun.
Penegasan mengenai perlakuan khusus tersebut disampaikan Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yoso Mihardi, setelah melakukan koordinasi kesiapan pemberangkatan haji dengan Kantor Kementerian Agama Trenggalek, Rabu.
"Pak Bupati sudah mengingatkan agar tim medis melakukan pemantauan secara ketat terhadap kesehatan seluruh jamaah haji, terutama mereka yang berusia lanjut. Hari ini kami berkoordinasi untuk memastikan imbauan itu benar-benar ditindaklanjuti," kata Yoso.
Diakuinya, jumlah calon haji berusia di atas 65 tahun dari Kabupaten Trenggalek memang cukup banyak. Yoso tak menyebut angka pastinya, namun ia memperkirakan jumlahnya lebih dari 60 persen.
Dua calon haji bahkan diketahui berusia hampir 100 tahun, tepatnya sekitar 99 tahun 1 bulan dan 99 tahun 2 bulan. Kedua calon haji yang sudah sudah uzur usia tersebut bernama In’am Latif bin Muhammad dari Desa Karangan Kecamatan, Karangan dan Tuminem bin Syamsudindari Desa Sumberingin Kecamatan Karangan.
Selain mendapat pendampingan secara khusus dari anggota keluarga dan anggota rombongan selama mengikuti rangkaian kegiatan haji, tim kesehatan haji juga akan melakukan pemeriksaan rutin.
Kedua calhaj yang sudah renta tersebut bahkan juga disediakan kursi roda untuk membantu mereka melakukan perjalanan ataupun rangkaian pelaksanaan haji di Tanah Suci, Mekah.
"Mereka telah dinyatakan lulus tes kesehatan dan dinyatakan mampu menunaikan ibadah haji oleh tim kesehatan, itu artinya fisik keduanya, meski telah berusia hampir 100 tahun, sebenarnya masih cukup kuat. Kenyataannya memang begitu," tandas Yoso.
Biarpun begitu, lanjut Yoso, pemerintah daerah tetap meminta agar tim kesehatan memastikan seluruh alat medis dan persediaan obat mencukupi, sebab tidak menutup kemungkinan bakal ada calhaj/jamaah haji yang kondisi kesehatannya menurun (fluktuatif).
"Jangan sampai tim kesehatan justru sibuk dengan ibadahnya masing-masing sehingga melupakan kondisi kesehatan para jamaah," pesan Bupati Trenggalek, Mulyadi, seperti ditirukan oleh Yoso.
Bupati juga mengingatkan kepada seluruh jamaah agar tidak memaksakan diri ketika melaksanakan ibadah haji, khususnya ketika berkeinginan mencari tempat-tempat yang mustajab, misalnya di Multazam.
Hal ini dikarenakan postur tubuh masyarakat Indonesia rata-rata kalah dengan postur tubuh warga asing, sehingga nanti jika dipaksakan justru akan membahayakan.
Jumlah calhaj yang akan diberangkatkan dari Kabupaten Trenggalek hingga saat ini tercatat sebanyak 336 orang, ditambah dengan tim pendamping sejumlah lima (5) orang sehingga total rombongan dari Kota Keripik Tempe ini sebanyak 341 orang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011