Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya meningkatkan sosialisasi antisipasi kebakaran kepada masyarakat, mengingat pada awal September 2023 jumlah kejadian mencapai 21 kasus.
"Kami meningkatkan sosialisasi ke warga dan meningkatkan patroli lingkungan siaga di pos," kata Kepala DPKP setempat Dedik Irianto di Surabaya, Rabu.
Kejadian kebakaran yang muncul terjadi di non bangunan, yakni lahan alang-alang mencapai 13 kejadian dan area sampah satu kejadian.
Kejadian serupa juga muncul di lingkungan permukiman penduduk dan bangunan umum. Catatan kejadian hingga tanggal 6 September 2023 muncul pada Minggu (3/9/2023), yakni kebakaran di salah satu sekolah dasar di kota setempat.
Kemudian, pada Senin (4/9/2023) kebakaran mengakibatkan tiga rumah di kawasan Tambak Asri Surabaya bangunan terbakar.
Sedangkan 12 kejadian lainnya masih dalam proses penyidikan. Kemudian terdapat tujuh kasus kejadian karena api terbuka dan dua lainnya disebabkan korsleting listrik.
Berdasarkan data dari DPKP, tambahan 21 kasus itu membuat kasus kebakaran di Kota Surabaya mulai Januari hingga September 2023 menjadi 415 kejadian.
Rincian kebakaran sepanjang 2023 pada kategori bangunan sebanyak 75 kejadian, yakni 46 kasus di perumahan, lima kasus di lokasi industri, 24 kasus di bangunan umum atau perdagangan.
Kemudian kebakaran pada kategori kendaraan bermotor tercatat mencapai 10 kejadian, yakni enam kebakaran kendaraan dengan jumlah di bawah empat roda, tiga kebakaran kendaraan roda empat, dan satu kebakaran kendaraan dengan jumlah di atas empat roda.
Sedangkan pada kategori non bangunan jumlah kebakaran mencapai 330 kasus, yakni 167 lahan alang-alang, 85 area sampah, dan 78 lokasi non bangunan lainnya.
Penyebab kebakaran sepanjang 2023 didominasi faktor api terbuka yang sebanyak 152 kejadian dan korsleting listrik 68 kejadian. Sedangkan 195 kasus masih dalam penyelidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Kami meningkatkan sosialisasi ke warga dan meningkatkan patroli lingkungan siaga di pos," kata Kepala DPKP setempat Dedik Irianto di Surabaya, Rabu.
Kejadian kebakaran yang muncul terjadi di non bangunan, yakni lahan alang-alang mencapai 13 kejadian dan area sampah satu kejadian.
Kejadian serupa juga muncul di lingkungan permukiman penduduk dan bangunan umum. Catatan kejadian hingga tanggal 6 September 2023 muncul pada Minggu (3/9/2023), yakni kebakaran di salah satu sekolah dasar di kota setempat.
Kemudian, pada Senin (4/9/2023) kebakaran mengakibatkan tiga rumah di kawasan Tambak Asri Surabaya bangunan terbakar.
Sedangkan 12 kejadian lainnya masih dalam proses penyidikan. Kemudian terdapat tujuh kasus kejadian karena api terbuka dan dua lainnya disebabkan korsleting listrik.
Berdasarkan data dari DPKP, tambahan 21 kasus itu membuat kasus kebakaran di Kota Surabaya mulai Januari hingga September 2023 menjadi 415 kejadian.
Rincian kebakaran sepanjang 2023 pada kategori bangunan sebanyak 75 kejadian, yakni 46 kasus di perumahan, lima kasus di lokasi industri, 24 kasus di bangunan umum atau perdagangan.
Kemudian kebakaran pada kategori kendaraan bermotor tercatat mencapai 10 kejadian, yakni enam kebakaran kendaraan dengan jumlah di bawah empat roda, tiga kebakaran kendaraan roda empat, dan satu kebakaran kendaraan dengan jumlah di atas empat roda.
Sedangkan pada kategori non bangunan jumlah kebakaran mencapai 330 kasus, yakni 167 lahan alang-alang, 85 area sampah, dan 78 lokasi non bangunan lainnya.
Penyebab kebakaran sepanjang 2023 didominasi faktor api terbuka yang sebanyak 152 kejadian dan korsleting listrik 68 kejadian. Sedangkan 195 kasus masih dalam penyelidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023