Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan penandatanganan kerja sama antar-daerah untuk komoditas bawang merah yang digelar di salah satu hotel berbintang di Surabaya Hotel, Jawa Timur, Selasa.
Penandatangan dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto dan Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin bersama dengan Kepala Bank Indonesia Kalteng Taufik Saleh, Kepala Kanwil Bulog Kalteng Budi Cahyanto dan TPID Kotawaringin Timur Bahalap Agam.
"Kabupaten Probolinggo merupakan sentra penghasil bawang merah. Luas areal bawang merah di Kabupaten Probolinggo mencapai 9.358 hektare dengan produksi total 84.540 ton dan produktivitas 10 hingga 15 ton per hektare," kata Sekda Probolinggo Ugas Irwanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Probolinggo.
Menurutnya kecamatan sentra bawang merah di Probolinggo meliputi Kecamatan Dringu, Leces, Tegalsiwalan, Gending dan Banyuanyar, namun sekarang ini kecamatan lain, khususnya dataran rendah banyak juga yang menanam bawang merah.
"Seperti di Kecamatan Sumberasih, Pajarakan, Kraksaan dan Maron. Dengan potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Probolinggo siap mengekspor komoditas bawang merah," tuturnya.
Ia mengatakan upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Probolinggo untuk stabilisasi harga, pengelolaan permintaan, menjaga kelancaran distribusi serta menjamin ketersediaan yang sejalan dengan program 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).
"Dalam menghadapi tantangan inflasi di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global, maka perlu adanya penguatan kolaborasi dan kerja sama antardaerah sebagai solusi pengendalian inflasi. Membentuk ekosistem kerja sama pengendalian inflasi antar-daerah produsen dan konsumen," katanya.
Dalam menghadapi tantangan inflasi di Pulau Jawa dan di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global, maka perlu adanya penguatan kolaborasi dan kerja sama antar daerah di pulau Jawa sebagai solusi pengendalian inflasi yakni dengan membentuk ekosistem kerja sama pengendalian inflasi antardaerah produsen-konsumen dengan Kerjasama Antar Daerah (KAD).
"Penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk komoditas bawang merah merupakan langkah yang strategis guna menjaga ketersediaan pasokan dan harga terjangkau," ujarnya.
Sementara Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin mengatakan kondisi inflasi di Kalteng relatif sama dengan Provinsi Jatim khususnya Kabupaten Probolinggo berada pada kisaran 3,56 persen.
"Penyumbang inflasi yang lumayan tinggi di antaranya cabai dan bawang merah. Dari situ maka terkadang memang di Kalimantan Tengah dihadapkan kepada persoalan pasokan-nya yang memang tidak terlalu lancar dan harga," katanya.
Dari dua hal tersebut, lanjut dia, soal distribusi dan harga itu melihat ada peluang di Kabupaten Probolinggo dengan kualitas bawang merah yang relatif bagus, sehingga dilakukan kerja sama antardaerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Penandatangan dilakukan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto dan Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin bersama dengan Kepala Bank Indonesia Kalteng Taufik Saleh, Kepala Kanwil Bulog Kalteng Budi Cahyanto dan TPID Kotawaringin Timur Bahalap Agam.
"Kabupaten Probolinggo merupakan sentra penghasil bawang merah. Luas areal bawang merah di Kabupaten Probolinggo mencapai 9.358 hektare dengan produksi total 84.540 ton dan produktivitas 10 hingga 15 ton per hektare," kata Sekda Probolinggo Ugas Irwanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Probolinggo.
Menurutnya kecamatan sentra bawang merah di Probolinggo meliputi Kecamatan Dringu, Leces, Tegalsiwalan, Gending dan Banyuanyar, namun sekarang ini kecamatan lain, khususnya dataran rendah banyak juga yang menanam bawang merah.
"Seperti di Kecamatan Sumberasih, Pajarakan, Kraksaan dan Maron. Dengan potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Probolinggo siap mengekspor komoditas bawang merah," tuturnya.
Ia mengatakan upaya pengendalian inflasi di Kabupaten Probolinggo untuk stabilisasi harga, pengelolaan permintaan, menjaga kelancaran distribusi serta menjamin ketersediaan yang sejalan dengan program 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).
"Dalam menghadapi tantangan inflasi di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global, maka perlu adanya penguatan kolaborasi dan kerja sama antardaerah sebagai solusi pengendalian inflasi. Membentuk ekosistem kerja sama pengendalian inflasi antar-daerah produsen dan konsumen," katanya.
Dalam menghadapi tantangan inflasi di Pulau Jawa dan di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global, maka perlu adanya penguatan kolaborasi dan kerja sama antar daerah di pulau Jawa sebagai solusi pengendalian inflasi yakni dengan membentuk ekosistem kerja sama pengendalian inflasi antardaerah produsen-konsumen dengan Kerjasama Antar Daerah (KAD).
"Penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk komoditas bawang merah merupakan langkah yang strategis guna menjaga ketersediaan pasokan dan harga terjangkau," ujarnya.
Sementara Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin mengatakan kondisi inflasi di Kalteng relatif sama dengan Provinsi Jatim khususnya Kabupaten Probolinggo berada pada kisaran 3,56 persen.
"Penyumbang inflasi yang lumayan tinggi di antaranya cabai dan bawang merah. Dari situ maka terkadang memang di Kalimantan Tengah dihadapkan kepada persoalan pasokan-nya yang memang tidak terlalu lancar dan harga," katanya.
Dari dua hal tersebut, lanjut dia, soal distribusi dan harga itu melihat ada peluang di Kabupaten Probolinggo dengan kualitas bawang merah yang relatif bagus, sehingga dilakukan kerja sama antardaerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023