Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur memberikan subsidi iuran Asuransi Usaha Tani Tanaman Padi (AUTP) bagi delapan kelompok tani (Poktan) di daerah setempat sebagai upaya untuk menekan kerugian apabila terjadi gagal panen.

Bupati Sumenep Akhmad Fauzi di Sumenep, Jawa Timur, Rabu mengatakan pemerintah memberikan subsidi iuran bagi kelompok tani yang mengikuti program tersebut sebesar Rp144 ribu per hektare dari nilai premi Rp180 ribu per hektare.

"Jadi, Poktan hanya membayar premi Rp36 ribu saja, dan sisanya sebesar Rp144 ribu ditanggung pemerintah," katanya.

Ia menjelaskan program AUTP bekerja sama dengan PT Jasindo dengan tujuan untuk melindungi kerugian yang disebabkan gagal panen.

Baca juga: Kelompok Tani apresiasi program asuransi pertanian

Ia meminta agar semua kelompok yang ada di Kabupaten Sumenep bisa mengikuti program tersebut, sehingga jika terjadi gagal panen, seperti banjir, bencana kekeringan dan berbagai jenis bencana alam lainnya yang berpotensi menyebabkan gagal panen, petani tidak mengalami kerugian dalam jumlah besar.

"Karena itu, Pemkab Sumenep meminta agar petani yang belum menjadi peserta AUTP untuk mengikuti program ini, supaya jika terjadi bencana alam pada musim tanam tidak menanggung kerugian yang sangat besar," kata bupati.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini lebih lanjut menjelaskan melalui program AUTP, jaminan dapat diberikan terhadap kerugian akibat kerusakan tanaman yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit tanaman atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

Bagi petani yang mengikuti program AUTP, akan mendapatkan klaim Rp6 juta per hektare, sesuai dengan harga pertanggungan sebagai dasar perhitungan premi dan batas maksimum ganti rugi per musim tanam.

"Sudah ada beberapa kelompok tani yang pernah mendapatkan klaim dari PT Jasindo karena mengalami gagal panen, salah satunya kelompok tani di Desa Sender, Kecamatan Lenteng yang penyerahannya digelar pada 17 Agustus seusai upacara," kata Achmad Fauzi.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023