Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hasil asesmen untuk pengembangan desa wisata Jeddih di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura.
Menurutnya kawasan bukit kapur bekas galian tambang golongan C di Desa Jeddih sangat berpotensi menarik kunjungan wisatawan.
"Karenanya saya telah meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwasata atau Disbudpar Jatim melakukan asesmen untuk mengembangkan desa wisata bukit kapur Jeddih," katanya saat menyempatkan berkunjung ke Desa Wisata Jeddih usai menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Plus di Kabupaten Bangkalan, Selasa
Khofifah menyatakan telah menerima hasil asesmen dari Disbudpar Jatim.
"Hasil asesmen menyatakan, pertama, kunjungan wisatawan di Desa Wisata Jeddih masih belum signifikan. Namun potensi alamnya masih memungkinkan menarik banyak kunjungan wisatawan," ujarnya.
Kedua, untuk pengembangan desa wisata Jeddih agar menarik minat pengunjung, infrastruktur jalannya juga belum memadai.
"Lebar jalan menuju ke lokasi Desa Wisata Jeddih ini masih sekitar 3 meter. Untuk akses jalan yang menjadi wewenang Pemprov Jatim, saya rasa kami siap membantu," katanya.
Ketiga, Khofifah telah menyampaikan kepada Kepala Desa Jeddih, agar melakukan studi banding ke Desa Wisata Sekapuk Setigi di Kabupaten Gresik.
Menurutnya Desa Wisata Sekapuk Setigi di Kabupaten Gresik memiliki karakteristik yang sama dengan Desa Wisata Jeddih, yaitu sama-sama bekas galian tambang golongan C.
"Saya sampaikan tadi, bisa Kepala Desa Jeddih yang datang ke Desa Wisata Sekapuk Setigi. Atau juga sebaliknya, Kepala Desa Sekapuk yang datang ke sini untuk memberikan masukan," tutur Khofifah.
Keempat, hasil asesmen Disbudpar Jatim menyatakan warga di sekitar Desa Wisata Jeddih harus menjamin kenyamanan para wisatawan.
Salah satunya hasil asesmen menyatakan ada ketidakpastian terkait parkir kendaraan pengunjung.
"Itu membuat pengunjung tidak jaman. Saya rasa bisa dimusyawarahkan dengan warga baiknya bagaimana," ucap Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu menyampaikan Desa Wisata Jeddih dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar jika dikelola dengan baik.
Dicontohkan kunjungan wisatawan nusantara ke berbagai tempat wisata di Jatim sepanjang tahun 2022 lalu mencapai 200 juta orang lebih dengan perputaran uang mencapai Rp480 triliun.
"Nanti saya akan kembali lagi ke Desa Wisata Jeddih. Di sini ada danau dan saya akan membawa benih ikan. Mudah-mudahan benih ikan yang saya bawa nanti bisa hidup dan berkembang biak di danau ini," ujar Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Menurutnya kawasan bukit kapur bekas galian tambang golongan C di Desa Jeddih sangat berpotensi menarik kunjungan wisatawan.
"Karenanya saya telah meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwasata atau Disbudpar Jatim melakukan asesmen untuk mengembangkan desa wisata bukit kapur Jeddih," katanya saat menyempatkan berkunjung ke Desa Wisata Jeddih usai menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Plus di Kabupaten Bangkalan, Selasa
Khofifah menyatakan telah menerima hasil asesmen dari Disbudpar Jatim.
"Hasil asesmen menyatakan, pertama, kunjungan wisatawan di Desa Wisata Jeddih masih belum signifikan. Namun potensi alamnya masih memungkinkan menarik banyak kunjungan wisatawan," ujarnya.
Kedua, untuk pengembangan desa wisata Jeddih agar menarik minat pengunjung, infrastruktur jalannya juga belum memadai.
"Lebar jalan menuju ke lokasi Desa Wisata Jeddih ini masih sekitar 3 meter. Untuk akses jalan yang menjadi wewenang Pemprov Jatim, saya rasa kami siap membantu," katanya.
Ketiga, Khofifah telah menyampaikan kepada Kepala Desa Jeddih, agar melakukan studi banding ke Desa Wisata Sekapuk Setigi di Kabupaten Gresik.
Menurutnya Desa Wisata Sekapuk Setigi di Kabupaten Gresik memiliki karakteristik yang sama dengan Desa Wisata Jeddih, yaitu sama-sama bekas galian tambang golongan C.
"Saya sampaikan tadi, bisa Kepala Desa Jeddih yang datang ke Desa Wisata Sekapuk Setigi. Atau juga sebaliknya, Kepala Desa Sekapuk yang datang ke sini untuk memberikan masukan," tutur Khofifah.
Keempat, hasil asesmen Disbudpar Jatim menyatakan warga di sekitar Desa Wisata Jeddih harus menjamin kenyamanan para wisatawan.
Salah satunya hasil asesmen menyatakan ada ketidakpastian terkait parkir kendaraan pengunjung.
"Itu membuat pengunjung tidak jaman. Saya rasa bisa dimusyawarahkan dengan warga baiknya bagaimana," ucap Khofifah.
Mantan Menteri Sosial itu menyampaikan Desa Wisata Jeddih dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar jika dikelola dengan baik.
Dicontohkan kunjungan wisatawan nusantara ke berbagai tempat wisata di Jatim sepanjang tahun 2022 lalu mencapai 200 juta orang lebih dengan perputaran uang mencapai Rp480 triliun.
"Nanti saya akan kembali lagi ke Desa Wisata Jeddih. Di sini ada danau dan saya akan membawa benih ikan. Mudah-mudahan benih ikan yang saya bawa nanti bisa hidup dan berkembang biak di danau ini," ujar Khofifah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023