Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan publik dengan melakukan penguatan pemerintahan berbasis digital lewat program Digitalisasi Kelurahan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa program Digitalisasi Kelurahan selain upaya peningkatan layanan publik juga untuk penguatan data.
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan layanan pemerintah berbasis data yang realtime, sehingga kebijakan yang diambil bisa lebih tepat sasaran," ujar Bupati Ipuk usai peluncuran program Digitalisasi Kelurahan di Kantor Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Sabtu.
Menurut dia, program Digitalisasi Kelurahan merupakan pengembangan dari program Smart Kampung yang telah lama dikembangkan Banyuwangi. Dalam aplikasi Smart Kampung ini, masyarakat Banyuwangi dapat mengakses berbagai layanan publik.
Di antaranya pengurusan administrasi kependudukan, izin usaha, izin profesi, hingga mendaftar ke puskesmas. Warga juga bisa mendapatkan info terkait pupuk bersubsidi, tagihan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) maupun tagihan pajak bumi bangunan atau PBB.
"Masyarakat akan lebih mudah untuk mengurus berbagai keperluannya. Dalam beberapa layanan bahkan tidak harus datang ke kantor," ujar Bupati Ipuk.
Selain itu, lanjut dia, berbagai data digital yang dikumpulkan dari berbagai kelurahan, puskesmas, sekolah dan instansi lainnya menjadi data base yang terpusat. Dalam situation room dapat diketahui secara presisi perkembangan masyarakat.
"Di sini kami bisa melihat by name by addres berapa jumlah warga miskin ekstrem, balita stunting, demografi penduduk, dan data-data lainnya. Ini akan terus dikembangkan dan dilengkapi dengan data-data lainnya," kata Ipuk.
Dengan data tersebut, Bupati berharap nantinya bisa menjadi rujukan yang konkrit dalam mengambil kebijakan.
"Jadi ke depannya tidak lagi meraba, tapi tahu pasti apa yang harus dilakukan," katanya.
Digitalisasi Kelurahan tersebut, kata Ipuk Fiestiandani, ke depannya bakal terus dikembangkan, bahkan tidak sebatas di Kecamatan Banyuwangi tapi juga akan menyasar 24 kecamatan lainnya secara bertahap akan lakukan secara bertahap hingga semua terjangkau.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso menjelaskan bahwa aplikasi Smart Kampung bisa diunduh melalui perangkat android ataupun IOS.
"Nantinya tinggal mengunduh lalu daftar saja, dan fitur-fiturnya akan terus kami tambahkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan bahwa program Digitalisasi Kelurahan selain upaya peningkatan layanan publik juga untuk penguatan data.
"Kami berkomitmen untuk mewujudkan layanan pemerintah berbasis data yang realtime, sehingga kebijakan yang diambil bisa lebih tepat sasaran," ujar Bupati Ipuk usai peluncuran program Digitalisasi Kelurahan di Kantor Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Sabtu.
Menurut dia, program Digitalisasi Kelurahan merupakan pengembangan dari program Smart Kampung yang telah lama dikembangkan Banyuwangi. Dalam aplikasi Smart Kampung ini, masyarakat Banyuwangi dapat mengakses berbagai layanan publik.
Di antaranya pengurusan administrasi kependudukan, izin usaha, izin profesi, hingga mendaftar ke puskesmas. Warga juga bisa mendapatkan info terkait pupuk bersubsidi, tagihan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) maupun tagihan pajak bumi bangunan atau PBB.
"Masyarakat akan lebih mudah untuk mengurus berbagai keperluannya. Dalam beberapa layanan bahkan tidak harus datang ke kantor," ujar Bupati Ipuk.
Selain itu, lanjut dia, berbagai data digital yang dikumpulkan dari berbagai kelurahan, puskesmas, sekolah dan instansi lainnya menjadi data base yang terpusat. Dalam situation room dapat diketahui secara presisi perkembangan masyarakat.
"Di sini kami bisa melihat by name by addres berapa jumlah warga miskin ekstrem, balita stunting, demografi penduduk, dan data-data lainnya. Ini akan terus dikembangkan dan dilengkapi dengan data-data lainnya," kata Ipuk.
Dengan data tersebut, Bupati berharap nantinya bisa menjadi rujukan yang konkrit dalam mengambil kebijakan.
"Jadi ke depannya tidak lagi meraba, tapi tahu pasti apa yang harus dilakukan," katanya.
Digitalisasi Kelurahan tersebut, kata Ipuk Fiestiandani, ke depannya bakal terus dikembangkan, bahkan tidak sebatas di Kecamatan Banyuwangi tapi juga akan menyasar 24 kecamatan lainnya secara bertahap akan lakukan secara bertahap hingga semua terjangkau.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kabupaten Banyuwangi Budi Santoso menjelaskan bahwa aplikasi Smart Kampung bisa diunduh melalui perangkat android ataupun IOS.
"Nantinya tinggal mengunduh lalu daftar saja, dan fitur-fiturnya akan terus kami tambahkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023