Bojonegoro - Sekitar 60 persen dari 1.221 Calhaj asal Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), pada musim haji 2011 ini, pekerjaannya sebagai petani dengan tingkat pendidikan SD dan SLTP. Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Bojonegoro, Wakhid Priyono, Selasa mengatakan, pekerjaan calhaj di wilayahnya, masih tetap didominasi para petani, sebagaimana pada musim haji di tahun-tahun sebelumnya. Lainnya, sekitar 12 persen dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), wira swasta, dengan tingkat pendidikan SLTA dan sarjana, dan sisanya calhaj yang berprofesi di berbagai bidang."Mayoritas didominasi petani, sebab warga di Bojonegoro, sebagian besar memang pekerjaannya petani," katanya menjawab pertanyaan. Sementara itu, menurut dia, PNS dari Guru yang sudah bersertifikasi belum banyak yang berangkat haji. Para Guru yang memperoleh sertifikasi, memang sudah mendaftar hanya berangkatnya 2014. "Ada puluhan Guru yang memperoleh tunjangan sertifikasi, sudah mendaftar berangkat haji," katanya menegaskan. Ia menjelaskan, berbagai persiapan menjelang keberangkatan calhaj Bojonegoro, terus dilakukan. Terakhir semua calhaj harus mengikuti Manasik Haji yang digelar di Islamic Centre untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya, lanjutnya, calhaj asal Bojonegoro itu, sudah mengikuti Manasik Haji pertama, dalam bentuk teori."Kalau sekarang praktik, mulai calhaj masuk Asrama Haji Sukolilo, bandara Juanda, hingga pelaksanaan ibadah Haji, secara menyeluruh," jelasnya. Menurut dia, pelaksanaan Manasik Haji yang digelar selama dua hari, petugas memberikan penjelasan secara rinci, berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan dan dihindari calhaj. Mulai masuk Asrama Haji Sukolilo, pelaksanaan Ibadah Haji, hingga keluar lagi dari Asrama Haji Sukolilo, untuk pulang kembali ke Bojonegoro. "Kalau calhaj melakukan berbagai kegiatan keluar dari rombongan harus melapor kepada ketua rombongan, untuk menghidari mereka tersesat," ungkapnya. Menyinggung persiapan trasportasi, kata Wakhid, akan dikoordinasikan dengan berbagai instansi terkait, mulai pemkab, polres, juga instansi lainnya, untuk persiapan jumlah bus dan truk yang dimanfaatkan. "Termasuk teknis pengawalan calhaj hingga masuk Asrama Haji Sukolilo, Surabaya," jelasnya. Ia menegaskan, dengan jumlah 1.221 calhaj, ditambah 10 petugas pendamping, diperkirakan membutuhkan 21 bus dan 12 truk yang akan dimanfaatkan untuk mengangkut barang bawaan calhaj. "Alhamdullilah, perlengkapan calhaj visa, parpor, dokumen perjalanan ibadah haji juga yang lainnya, sudah tidak ada masalah," ucapnya menambahkan. *

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011