Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membebaskan retribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan retribusi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk para veteran di Kota Pahlawan, Jawa Timur, dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI.
"Tapi itu tidak ada artinya dengan keringat perjuangan yang sudah beliau (veteran) lakukan. Saya masih malu belum bisa berbuat banyak untuk veteran, belum bisa berbuat banyak untuk seluruh para pejuang di Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.
Hal itu itu juga telah disampaikan Wali Kota Eri saat menggelar tasyakuran bersama veteran dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI di depan rumah dinas wali kota, Surabaya, Rabu (16/8).
Pada kesempatan itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sosial juga menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada 1.249 anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Surabaya.
"Beliau-beliau (LVRI) adalah pendiri Kota Surabaya untuk hari ini dan selamanya. Karena dahulu yang diperebutkan hanya kemerdekaan tanpa melihat status, agama dan ras. Semua bersatu padu menyatukan kekuatan merebut kemerdekaan," katanya.
Menurut dia, pemkot saat ini masih fokus menyelesaikan berbagai macam persoalan di Surabaya, seperti kemiskinan, stunting, dan pengangguran. Ia berharap persoalan itu segera rampung sehingga bisa lebih menyentuh para veteran di Surabaya.
"Kalau Insya Allah tahun ini selesai dan tahun depan agak berkurang, maka konsentrasi saya bisa menyentuh lebih dalam lagi kepada seluruh pejuang (veteran) yang ada di Kota Surabaya ini," ujarnya.
Ia meminta kepada anggota LVRI Surabaya untuk menjadi mentor para pelajar dan menularkan semangat nilai-nilai kebangsaan kepada para pelajar Surabaya.
"Saya berharap bagian pemerintahan dan para asisten, kalau ada SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat), maka undang beliau (veteran) ini sebagai mentor-mentor yang ada di setiap Balai RW," ucapnya.
Menurutnya, penyebab Surabaya masih ada pelajar tawuran, balapan, atau minum-minuman keras, salah satunya karena di dalam jiwa-jiwa mereka belum tertanam nilai-nilai kebangsaan.
"Kalau ada rasa kebangsaan seperti para pejuang kemerdekaan, maka tidak ada namanya minum-minuman keras, genk motor atau tawuran," ujarnya.
Untuk itu Wali Kota Eri berharap para veteran bisa terus mendampingi dan mendoakan Pemkot Surabaya. Jika dahulu veteran berjuang merebut kemerdekaan, maka perjuangan yang dilakukan pemkot sekarang adalah menyelesaikan kemiskinan dan kebodohan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
"Tapi itu tidak ada artinya dengan keringat perjuangan yang sudah beliau (veteran) lakukan. Saya masih malu belum bisa berbuat banyak untuk veteran, belum bisa berbuat banyak untuk seluruh para pejuang di Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.
Hal itu itu juga telah disampaikan Wali Kota Eri saat menggelar tasyakuran bersama veteran dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI di depan rumah dinas wali kota, Surabaya, Rabu (16/8).
Pada kesempatan itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sosial juga menyerahkan bantuan berupa paket sembako kepada 1.249 anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Surabaya.
"Beliau-beliau (LVRI) adalah pendiri Kota Surabaya untuk hari ini dan selamanya. Karena dahulu yang diperebutkan hanya kemerdekaan tanpa melihat status, agama dan ras. Semua bersatu padu menyatukan kekuatan merebut kemerdekaan," katanya.
Menurut dia, pemkot saat ini masih fokus menyelesaikan berbagai macam persoalan di Surabaya, seperti kemiskinan, stunting, dan pengangguran. Ia berharap persoalan itu segera rampung sehingga bisa lebih menyentuh para veteran di Surabaya.
"Kalau Insya Allah tahun ini selesai dan tahun depan agak berkurang, maka konsentrasi saya bisa menyentuh lebih dalam lagi kepada seluruh pejuang (veteran) yang ada di Kota Surabaya ini," ujarnya.
Ia meminta kepada anggota LVRI Surabaya untuk menjadi mentor para pelajar dan menularkan semangat nilai-nilai kebangsaan kepada para pelajar Surabaya.
"Saya berharap bagian pemerintahan dan para asisten, kalau ada SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat), maka undang beliau (veteran) ini sebagai mentor-mentor yang ada di setiap Balai RW," ucapnya.
Menurutnya, penyebab Surabaya masih ada pelajar tawuran, balapan, atau minum-minuman keras, salah satunya karena di dalam jiwa-jiwa mereka belum tertanam nilai-nilai kebangsaan.
"Kalau ada rasa kebangsaan seperti para pejuang kemerdekaan, maka tidak ada namanya minum-minuman keras, genk motor atau tawuran," ujarnya.
Untuk itu Wali Kota Eri berharap para veteran bisa terus mendampingi dan mendoakan Pemkot Surabaya. Jika dahulu veteran berjuang merebut kemerdekaan, maka perjuangan yang dilakukan pemkot sekarang adalah menyelesaikan kemiskinan dan kebodohan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023