Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menargetkan pelebaran akses jalan menuju Jembatan Jongbiru yang menghubungkan wilayah Kabupaten Kediri dengan Kota Kediri bisa selesai akhir tahun 2023.
Jembatan tersebut dibangun sebagai upaya jalur alternatif jalur menuju ke Bandara Kediri, yang direncanakan soft launching pada 17 Agustus 2023.
"Pelebaran jalan masuk batch 2. Sekitar September atau Oktober (pengerjaan) baru mulai, dan ditargetkan akhir tahun selesai," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kediri Irwan Chandra di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur termasuk di Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, tersebut memang menjadi salah satu konsentrasi dari Pemkab Kediri.
Jembatan ini merupakan jembatan penghubung antara Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri dengan Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Pelebaran akses jalan tersebut juga ditujukan untuk menunjang Jembatan Jongbiru yang dimanfaatkan untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di Jembatan Semampir Kota Kediri. Terlebih lagi, Bandara Kediri dalam waktu dekat juga siap diresmikan.
Pembangunan akses jalan jembatan yang dibangun sejak Zaman Belanda itu dilakukan sepanjang 476 meter menuju Jembatan Jongbiru.
Pemkab sebelumnya telah melakukan proses pembebasan lahan menuju akses jembatan itu. Hal itu juga sekaligus dukungan sarana jalan mengingat Bandara Internasional Dhoho yang akan beroperasi akhir tahun.
Jembatan Jongbiru sebenarnya sudah ada namun rusak sejak 2017 karena tergerus arus air. Proses penggantian tanah warga juga sudah dilakukan oleh Pemkab Kediri, sehingga turut mempercepat akses.
Jembatan tersebut kini juga sudah mulai dibangun oleh Kementerian PUPR. Pengerjaan jembatan sudah dimulai pada Senin (7/8).
Pihaknya berharap pembangunan jembatan sekaligus akses jalan tersebut bisa berjalan sesuai rencana, tepat waktu dan mutu.
"Kalau jembatannya (Jembatan Jongbiru) ditargetkan selesai tahun depan," kata dia.
Manajer Keuangan dan Umum PG Meritjan Kediri Ardian Widi Nugroho mengatakan bahwa pihaknya terus komunikasi dengan Pemerintah Kota Kediri terkait pembebasan lahan pabrik yang akan dimanfaatkan untuk jalur alternatif menuju bandar udara.
"Untuk pemkot, kami masih menunggu rencana ke depan pelebaran jalan. Kami menyesuaikan dan bagaimana imbasnya nanti," kata Ardian Widi Nugroho.
Pihaknya tetap berharap ada win-win solution sehingga operasional pabrik tidak terganggu menyusul nantinya akan dibangun jalan alternatif ke bandara yang segera dioperasionalkan.
"Sebisa mungkin ada win-win solution. Nantinya bisa menyesuaikan dan kami tetap bisa operasional, pemkot juga bisa melaksanakan tugasnya pelebaran jalan menuju akses bandara," ujar dia.
Untuk Pemkab Kediri, Ardian mengatakan sudah dilakukan pembebasan lahan. Saat ini, tinggal menunggu untuk proses pembangunan jembatan.
"Komunikasi yang kami jalankan dengan pemkab sudah intensif. Jadi, untuk porsi pemkab terkait pembangunan jebatan di wilayah area kabupaten ini sudah dapat dikatakan hampir tinggal tunggu jembatan saja," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Jembatan tersebut dibangun sebagai upaya jalur alternatif jalur menuju ke Bandara Kediri, yang direncanakan soft launching pada 17 Agustus 2023.
"Pelebaran jalan masuk batch 2. Sekitar September atau Oktober (pengerjaan) baru mulai, dan ditargetkan akhir tahun selesai," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kediri Irwan Chandra di Kediri, Kamis.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur termasuk di Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, tersebut memang menjadi salah satu konsentrasi dari Pemkab Kediri.
Jembatan ini merupakan jembatan penghubung antara Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri dengan Kelurahan Mrican, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Pelebaran akses jalan tersebut juga ditujukan untuk menunjang Jembatan Jongbiru yang dimanfaatkan untuk mengurai kemacetan yang sering terjadi di Jembatan Semampir Kota Kediri. Terlebih lagi, Bandara Kediri dalam waktu dekat juga siap diresmikan.
Pembangunan akses jalan jembatan yang dibangun sejak Zaman Belanda itu dilakukan sepanjang 476 meter menuju Jembatan Jongbiru.
Pemkab sebelumnya telah melakukan proses pembebasan lahan menuju akses jembatan itu. Hal itu juga sekaligus dukungan sarana jalan mengingat Bandara Internasional Dhoho yang akan beroperasi akhir tahun.
Jembatan Jongbiru sebenarnya sudah ada namun rusak sejak 2017 karena tergerus arus air. Proses penggantian tanah warga juga sudah dilakukan oleh Pemkab Kediri, sehingga turut mempercepat akses.
Jembatan tersebut kini juga sudah mulai dibangun oleh Kementerian PUPR. Pengerjaan jembatan sudah dimulai pada Senin (7/8).
Pihaknya berharap pembangunan jembatan sekaligus akses jalan tersebut bisa berjalan sesuai rencana, tepat waktu dan mutu.
"Kalau jembatannya (Jembatan Jongbiru) ditargetkan selesai tahun depan," kata dia.
Manajer Keuangan dan Umum PG Meritjan Kediri Ardian Widi Nugroho mengatakan bahwa pihaknya terus komunikasi dengan Pemerintah Kota Kediri terkait pembebasan lahan pabrik yang akan dimanfaatkan untuk jalur alternatif menuju bandar udara.
"Untuk pemkot, kami masih menunggu rencana ke depan pelebaran jalan. Kami menyesuaikan dan bagaimana imbasnya nanti," kata Ardian Widi Nugroho.
Pihaknya tetap berharap ada win-win solution sehingga operasional pabrik tidak terganggu menyusul nantinya akan dibangun jalan alternatif ke bandara yang segera dioperasionalkan.
"Sebisa mungkin ada win-win solution. Nantinya bisa menyesuaikan dan kami tetap bisa operasional, pemkot juga bisa melaksanakan tugasnya pelebaran jalan menuju akses bandara," ujar dia.
Untuk Pemkab Kediri, Ardian mengatakan sudah dilakukan pembebasan lahan. Saat ini, tinggal menunggu untuk proses pembangunan jembatan.
"Komunikasi yang kami jalankan dengan pemkab sudah intensif. Jadi, untuk porsi pemkab terkait pembangunan jebatan di wilayah area kabupaten ini sudah dapat dikatakan hampir tinggal tunggu jembatan saja," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023