PT Jasa Raharja Perwakilan Bojonegoro mendorong Pengajar Peduli Keselamatan Berlalu Lintas (PPKL) agar melibatkan peran sekolah dalam upaya edukasi keselamatan berlalu lintas secara konsisten untuk mencegah kecelakaan lalu lintas pada pelajar.
Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Bojonegoro Lumalo M Harahap menyebut guru memiliki peran besar sebagai jembatan antara PPKL dan siswanya dalam menyampaikan informasi seputar keselamatan dalam berlalu lintas.
"Pesan-pesan keselamatan disampaikan oleh guru di setiap akhir pembelajaran dilakukan secara konsisten, dengan bahasa sederhana, mudah dimengerti, tujuannya dapat dilaksanakan siswa dan siswinya," ujar Lumalo melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Selasa.
Selain itu, pihaknya juga diminta membuat video edukasi berlalulintas yang diunggah di akun media sosial masing-masing sekolah.
"Tandai akun Instagram Jasa Raharja dan Cabang Dinas Pendidikan Bojonegoro," tambah dia.
Berdasarkan data penyerahan santunan kecelakaan yang melibatkan usia 15 -24 Tahun yang secara umum merupakan usia Pelajar dan Mahasiswa di Kabupaten Bojonegoro sendiri sebesar 21,51 persen dan Kabupaten Tuban sebesar 25,74 persen.
PT Jasa Raharja Perwakilan Bojonegoro juga sudah melakukan sosialisasi Program Pengajar Peduli Keselamatan Berlalu Lintas (PPKL) di SMK Negeri 2 setempat, pada Senin (7/8/2023).
Kegiatan itu bertujuan untuk memaksimalkan pola edukasi guna menekan angka kecelakaan yang melibatkan pelajar, baik saat pergi maupun pulang sekolah.
"Latar belakang kegiatan PPKL yaitu tingginya angka kecelakaan usia sekolah dan tingginya kecelakaan di jam Sekolah baik pergi dan pulang," katanya.
Kegiatan Sosialisasi tersebut dihadiri oleh 49 Kepala Sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Bojonegoro dan 21 Kepala Sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Tuban.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Bojonegoro Lumalo M Harahap menyebut guru memiliki peran besar sebagai jembatan antara PPKL dan siswanya dalam menyampaikan informasi seputar keselamatan dalam berlalu lintas.
"Pesan-pesan keselamatan disampaikan oleh guru di setiap akhir pembelajaran dilakukan secara konsisten, dengan bahasa sederhana, mudah dimengerti, tujuannya dapat dilaksanakan siswa dan siswinya," ujar Lumalo melalui keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Selasa.
Selain itu, pihaknya juga diminta membuat video edukasi berlalulintas yang diunggah di akun media sosial masing-masing sekolah.
"Tandai akun Instagram Jasa Raharja dan Cabang Dinas Pendidikan Bojonegoro," tambah dia.
Berdasarkan data penyerahan santunan kecelakaan yang melibatkan usia 15 -24 Tahun yang secara umum merupakan usia Pelajar dan Mahasiswa di Kabupaten Bojonegoro sendiri sebesar 21,51 persen dan Kabupaten Tuban sebesar 25,74 persen.
PT Jasa Raharja Perwakilan Bojonegoro juga sudah melakukan sosialisasi Program Pengajar Peduli Keselamatan Berlalu Lintas (PPKL) di SMK Negeri 2 setempat, pada Senin (7/8/2023).
Kegiatan itu bertujuan untuk memaksimalkan pola edukasi guna menekan angka kecelakaan yang melibatkan pelajar, baik saat pergi maupun pulang sekolah.
"Latar belakang kegiatan PPKL yaitu tingginya angka kecelakaan usia sekolah dan tingginya kecelakaan di jam Sekolah baik pergi dan pulang," katanya.
Kegiatan Sosialisasi tersebut dihadiri oleh 49 Kepala Sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Bojonegoro dan 21 Kepala Sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Tuban.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023