Sales Branch Manager Pertamina Rayon VI Kediri Muhammad Salman Al Farisy mengimbau masyarakat pengguna elpiji ukuran tiga kilogram membeli bahan di agen dan pangkalan-pangkalan resmi.

Hal itu disampaikan Salman, di Ponorogo, Rabu, menanggapi fenomena kenaikan harga elpiji melon di pasaran beberapa hari terakhir, seiring kelangkaan yang banyak dikeluhkan warga.

"Masyarakat pengguna elpiji subsidi sebaiknya beli di pangkalan-pangkalan resmi karena harganya (pasti) HET (harga eceran tertinggi)," kata dia saat dikonfirmasi wartawan.

"Gejolak" harga elpiji melon saat ini banyak dikeluhkan warga di Ponorogo. Pasalnya, elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram yang harusnya dijual Rp16 ribu hingga Rp17.500 per tabung, kini melonjak di kisaran Rp22 ribu hingga Rp23 ribu.

Salman memastikan pihaknya akan terus mengawasi pasokan hingga dinamika serapan elpiji subsidi tersebut, untuk memastikan distribusi tersalurkan tepat sasaran, tidak terjadi penimbunan dan penjualan sesuai ketentuan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

"Silakan melapor ke kami (Pertamina) jika ada pangkalan yang menjual di atas HET," ujar dia.

Saat ini pihaknya juga intens melakukan sosialisasi terhadap pangkalan untuk melayani pembelian masyarakat.

"Sudah kami imbau ke pangkalan agar menjual ke konsumen langsung," imbuhnya.

Salman menambahkan, pihaknya akan menambah jumlah pangkalan di kabupaten Ponorogo agar distribusi elpiji subsidi lebih merata dan mudah dijangkau masyarakat.

Saat ini, jumlah pangkalan di Ponorogo tercatat sebanyak 751 unit.

"Yang pangkalan besar akan kami pecah lagi supaya bisa lebih merata, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan elpiji subsidi," katanya.

Lebih lanjut, pihaknya tetap akan melakukan langkah evaluasi terhadap para pangkalan elpiji di Ponorogo saat ini. Evaluasi yang dilakukan yakni penyaluran elpiji melon apakah sudah sesuai dengan ketentuan.

"Seminggu ini setelah kami berikan ekstra pasokan akan kita evaluasi setiap pangkalan sudah sesuai atau tidak," tuturnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023