Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meluncurkan Program Pancasila Dalam Tindakan berbentuk gotong royong untuk menangani stunting di Kabupaten Banyuwangi.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengemukakan penanganan stunting merupakan bagian dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang angka stunting ditarget turun menjadi 14 persen pada 2024 dari angka 21 persen pada 2022.

"Kami canangkan orang tua asuh stunting. Orang tua asuh inilah yang akan turut membantu mengatasi setiap balita yang menderita stunting ini," katanya.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN-RB) Abdullah Azwar Anas yang juga hadir dalam peluncuran itu menyampaikan bahwa penanganan stunting tersebut tidak hanya melibatkan sektor swasta, tapi didorong adanya gerakan terstruktur berbasis birokrasi.

"Kami sedang menerapkan birokrasi tematik. Sistem ini mendorong kinerja ASN yang berdampak. Di antara dampak yang diukur tersebut adalah penurunan angka stunting di masing-masing daerah," kata Azwar Anas.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyampaikan penanganan stunting secara gotong royong merupakan perwujudan Pancasila dalam keseharian masyarakat.

Mahfud menceritakan bagaimana dulu di kampung halamannya para tetangga saling berbagi hasil pertanian ataupun hasil nelayan.

"Dari saling tukar makanan ini, tidak ada ceritanya sampai kekurangan makan dan muncul stunting," kata Menkopolhukam.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pemerintah pusat menjadikan Banyuwangi sebagai tuan rumah acara peluncuran Program Pancasila Dalam Tindakan tersebut.

Menurutnya, hal tersebut menjadi penyemangat untuk menuntaskan persoalan stunting di Kabupaten Banyuwangi.

"Pada 2022 stunting di Banyuwangi mencapai 2.704 kasus dan ini semua terinci by name by addres. Dengan berbagai penetrasi, Alhamdulillah hingga Mei 2023 sudah turun 152 kasus, sehingga tersisa 2.552 kasus," kata Ipuk.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023