Sebanyak sembilan desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menjadi percontohan digitalisasi sebagai upaya untuk mendorong transformasi digital di wilayah pedesaan.
 
Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo, Didik Triwahyudi di Sidoarjo, Rabu mengatakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo telah menjalin kemitraan strategis dengan PT. Telkom Indonesia untuk membentuk program Desa Digital.
 
"Sebanyak sembilan desa terpilih sebagai percontohan desa digital di antaranya Desa Waru, Desa Tambak kalisogo, Desa Kedungrejo, Desa Glagaharum, Desa Pangreh, Desa Bluru, Desa Kupang, Desa Dukuhsari, dan Desa Kedungcangkring," ujarnya di Sidoarjo.
 
Ia mengatakan, program Desa Digital ini akan siap diluncurkan pada Agustus 2023 untuk meningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
 
"Kerja sama ini merupakan langkah progresif Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam menghadapi perkembangan era digital yang semakin pesat," katanya.
 
Menurut dia, program Desa Digital ini termasuk dalam program Smart City yang masuk dalam Peraturan Bupati (Perbup) Sidoarjo.
 
"Melalui program Desa Digital, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedesaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana untuk pembangunan dan pemberdayaan ekonomi lokal," kata Didik di sela Penandatanganan nota kesepahaman dengan PT. Telkom Indonesia.
 
Account Manager PT. Telkom Indonesia Witel (Wilayah Telekomunikasi) Sidoarjo Koko Al Musqid mengatakan perwujudan Desa Digital di Kabupaten Sidoarjo menggunakan aplikasi bernama "Simpel Desa" yang mana sebelum digunakan akan dilaksanakan beberapa tahap.
 
Ia mengatakan, tahap awal akan fokus pada penyediaan infrastruktur dasar komunikasi di desa-desa yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses internet. PT Telkom Indonesia, sebagai mitra strategis, akan berperan aktif dalam memastikan ketersediaan akses internet yang stabil dan terjangkau di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo.
 
"Setelah selesai melalui beberapa tahap, pada Agustus 2023 kami sudah siap untuk peluncuran aplikasi dan dapat di gunakan untuk sembilan desa terpilih. Sedangkan untuk 14 desa lainnya masih daftar tunggu sebab kendala banyaknya blank spot pada desa-desa tersebut," tuturnya.
 
Koko mengatakan, program ini juga akan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat desa dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk berbagai keperluan, seperti pendidikan, kewirausahaan, pertanian, dan layanan publik lainnya.
 
"Pemanfaatan e-commerce juga akan diperkenalkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian desa dan mendukung potensi produk lokal," ujarnya.
 
Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Yeti Indriastuti sangat mendukung adanya desa digital dan berharap aplikasi desa digital ini mampu bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang ada di sembilan desa yang terpilih.
 
"Saya harap desa digital ini bisa bersinergi dengan BUMDes kami, saat ini BUMDes di Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 254 yang sudah terbentuk dengan baik dari total jumlah seluruhnya sebanyak 308 BUMDes. Dari jumlah itu, sebanyak 75 BUMDes sudah berbadan hukum," tuturnya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023