Pemerintah Kota Kediri memberikan bantuan modal usaha yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk penyandang disabilitas di kota setempat.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Rabu, mengatakan program bantuan modal DBHCHT ini diperuntukkan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang dalam penerima tahap pertamanya terdapat 165 disabilitas.
"Jadi program ini kami peruntukkan bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha. Teman-teman disabilitas yang memiliki usaha pun juga banyak yang lolos. Ini komitmen kami untuk terus membangkitkan perekonomian di Kota Kediri," katanya
Pihaknya menambahkan pengawasan pada program bantuan modal ini ketat, yaitu tidak hanya dilakukan di akhir, namun sejak awal sudah dilakukan skrining.
Proses seleksi dan survei dilakukan satu per satu. Di akhir nanti juga akan dilakukan evaluasi kepada penerima bantuan modal.
"Jadi ini dari awal sudah diawasi. Makanya banyak yang komplain ke saya kenapa tidak lolos ternyata karena mereka tidak memiliki usaha. Kita benar-benar awasi sehingga yang dapat adalah mereka yang layak menerima," ujar dia.
Salah seorang penerima bantuan modal usaha,Munawaroh asal Kelurahan Tosaren, mengaku bersyukur bisa lolos seleksi dan survei sehingga menerima bantuan modal.
Ia memiliki toko bahan pokok yang ditekuninya sejak 12 tahun lalu dan nantinya bantuan modal digunakan membesarkan tokonya.
"Terima kasih telah memberikan bantuan modal ini. Program ini sangat membantu untuk usaha kami. Dengan bantuan modal kami bisa membelanjakan apa yang belum ada di toko kami sehingga nanti toko kami dapat semakin besar," ujarnya.
Munawaroh juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota Kediri karena telah memberikan perhatian kepada disabilitas. Banyak program-program bagi disabilitas, salah satunya pada program Bantuan Modal DBHCHT tahun 2023 ini.
Rekan-rekannya yang merupakan pemilik UMKM dapat lolos. Bantuan ini tentu memberikan suntikan semangat pada teman-teman disabilitas untuk mengembangkan usahanya.
"Dari teman-teman disabilitas juga banyak yang lolos dan mereka semua antusias mengikuti seleksi bantuan modal ini. Alhamdulillah semua proses seleksi dan survei bisa dilalui tanpa kendala," kata dia.
Sebanyak 10.150 pemilik usaha di Kota Kediri mendapatkan bantuan modal usaha yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2023. Penyaluran dilakukan bertahap.
Bantuan yang diberikan berupa modal usaha masing-masing sebesar Rp2,4 juta. Modal usaha ini bisa diambil di Bank Rakyat Indonesia (BRI) oleh para penerima bantuan modal usaha sehari setelah penyerahan buku tabungan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri.
Penyaluran bantuan modal diberikan kepada 751 penerima dari enam kelurahan, yaitu Jamsaren, Tinalan, Tosaren, Betet, Pesantren, dan Bangsal.
Turut hadir dalam acara itu, Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma, Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Kota Kediri Pimpinan Herwin Zakiyah, Camat Pesantren Widiantoro, perwakilan Kantor Bea Cukai Kediri, lurah, dan tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Rabu, mengatakan program bantuan modal DBHCHT ini diperuntukkan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang dalam penerima tahap pertamanya terdapat 165 disabilitas.
"Jadi program ini kami peruntukkan bagi masyarakat yang sudah memiliki usaha. Teman-teman disabilitas yang memiliki usaha pun juga banyak yang lolos. Ini komitmen kami untuk terus membangkitkan perekonomian di Kota Kediri," katanya
Pihaknya menambahkan pengawasan pada program bantuan modal ini ketat, yaitu tidak hanya dilakukan di akhir, namun sejak awal sudah dilakukan skrining.
Proses seleksi dan survei dilakukan satu per satu. Di akhir nanti juga akan dilakukan evaluasi kepada penerima bantuan modal.
"Jadi ini dari awal sudah diawasi. Makanya banyak yang komplain ke saya kenapa tidak lolos ternyata karena mereka tidak memiliki usaha. Kita benar-benar awasi sehingga yang dapat adalah mereka yang layak menerima," ujar dia.
Salah seorang penerima bantuan modal usaha,Munawaroh asal Kelurahan Tosaren, mengaku bersyukur bisa lolos seleksi dan survei sehingga menerima bantuan modal.
Ia memiliki toko bahan pokok yang ditekuninya sejak 12 tahun lalu dan nantinya bantuan modal digunakan membesarkan tokonya.
"Terima kasih telah memberikan bantuan modal ini. Program ini sangat membantu untuk usaha kami. Dengan bantuan modal kami bisa membelanjakan apa yang belum ada di toko kami sehingga nanti toko kami dapat semakin besar," ujarnya.
Munawaroh juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota Kediri karena telah memberikan perhatian kepada disabilitas. Banyak program-program bagi disabilitas, salah satunya pada program Bantuan Modal DBHCHT tahun 2023 ini.
Rekan-rekannya yang merupakan pemilik UMKM dapat lolos. Bantuan ini tentu memberikan suntikan semangat pada teman-teman disabilitas untuk mengembangkan usahanya.
"Dari teman-teman disabilitas juga banyak yang lolos dan mereka semua antusias mengikuti seleksi bantuan modal ini. Alhamdulillah semua proses seleksi dan survei bisa dilalui tanpa kendala," kata dia.
Sebanyak 10.150 pemilik usaha di Kota Kediri mendapatkan bantuan modal usaha yang bersumber dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) 2023. Penyaluran dilakukan bertahap.
Bantuan yang diberikan berupa modal usaha masing-masing sebesar Rp2,4 juta. Modal usaha ini bisa diambil di Bank Rakyat Indonesia (BRI) oleh para penerima bantuan modal usaha sehari setelah penyerahan buku tabungan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri.
Penyaluran bantuan modal diberikan kepada 751 penerima dari enam kelurahan, yaitu Jamsaren, Tinalan, Tosaren, Betet, Pesantren, dan Bangsal.
Turut hadir dalam acara itu, Kepala Disperdagin Kota Kediri Wahyu Kusuma, Kepala Bagian Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Kota Kediri Pimpinan Herwin Zakiyah, Camat Pesantren Widiantoro, perwakilan Kantor Bea Cukai Kediri, lurah, dan tamu undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023