Presiden ke-5 Republik Indonesia yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri meresmikan Hutan Mangrove Gunung Anyar Surabaya sebagai kawasan Kebun Raya, Rabu.
Megawati tiba di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya pada pukul 10.00 WIB. Setelahnya dia langsung melakukan pemantauan pada kawasan tersebut.
Saat meninjau, Ketua Dewan Pengarah BRIN didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Gubernur Jawa Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati dengan menumpangi kendaraan listrik "golf buggy car".
Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri mengatakan keberadaan Kebun Raya Mangrove di Surabaya ini harus dimanfaatkan dengan benar sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Jadi untuk melindungi tanaman atau tumbuhan, kemudian untuk penelitian, dan dimanfaatkan sebagai bagian wisata," kata Megawati saat memberikan sambutan.
Selain itu, Megawati berharap Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar bisa mewadahi kebutuhan para pelajar untuk mengenal lingkungan.
"Saya sudah bicara dengan Menteri Pendidikan seharusnya diajarkan dari PAUD," ujarnya.
Sementara, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyebut terdapat 57 jenis mangrove di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya. Namun baru ada 17 jenis yang teregistrasi sebagai koleksi.
"Jadi kami masih ada pekerjaan rumah dan siap untuk melakukan pembinaan serta mendampingi pemerintah kota terkait kebun raya mangrove ini," ujarnya.
Laksana juga mengatakan penetapan hutan mangrove sebagai kebun raya memiliki cerita yang panjang. Hal tersebut bermula di tahun 2017 ketika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat itu mengirimkan surat kepada BRIN terkait hutan mangorve.
Kemudian BRIN melakukan penetapan soal lokasi tersebut pada tahun 2018.
"Ada surat penetapan lokasi kemudian berlanjut setelah pandemi, yakni sekarang dan akhirnya kami bisa mengeluarkan penetapan," ucap dia
Di tempat sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya tak bisa dilepaskan dari andil pendahulunya, yakni Tri Rismaharini yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia.
"Bu Risma berdarah-darah mempertahankan tempat ini sehingga bisa menjadi konservasi dan berkembang sampai saat ini," kata dia.
Selain itu, Eri juga menyatakan siap mengoperasionalkan mangrove sesuai dengan fungsi dari kebun raya.
"Sesuai arahan Bu Megawati kami menjalankan mangrove ini untuk edukasi, pariwisata, dan fungsi lainnya. Sehingga bisa menggerakkan anak-anak muda, sebab mereka harus mengenal dan cinta dengan lingkungannya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023
Megawati tiba di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya pada pukul 10.00 WIB. Setelahnya dia langsung melakukan pemantauan pada kawasan tersebut.
Saat meninjau, Ketua Dewan Pengarah BRIN didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Gubernur Jawa Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati dengan menumpangi kendaraan listrik "golf buggy car".
Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri mengatakan keberadaan Kebun Raya Mangrove di Surabaya ini harus dimanfaatkan dengan benar sehingga bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
"Jadi untuk melindungi tanaman atau tumbuhan, kemudian untuk penelitian, dan dimanfaatkan sebagai bagian wisata," kata Megawati saat memberikan sambutan.
Selain itu, Megawati berharap Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar bisa mewadahi kebutuhan para pelajar untuk mengenal lingkungan.
"Saya sudah bicara dengan Menteri Pendidikan seharusnya diajarkan dari PAUD," ujarnya.
Sementara, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyebut terdapat 57 jenis mangrove di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya. Namun baru ada 17 jenis yang teregistrasi sebagai koleksi.
"Jadi kami masih ada pekerjaan rumah dan siap untuk melakukan pembinaan serta mendampingi pemerintah kota terkait kebun raya mangrove ini," ujarnya.
Laksana juga mengatakan penetapan hutan mangrove sebagai kebun raya memiliki cerita yang panjang. Hal tersebut bermula di tahun 2017 ketika Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat itu mengirimkan surat kepada BRIN terkait hutan mangorve.
Kemudian BRIN melakukan penetapan soal lokasi tersebut pada tahun 2018.
"Ada surat penetapan lokasi kemudian berlanjut setelah pandemi, yakni sekarang dan akhirnya kami bisa mengeluarkan penetapan," ucap dia
Di tempat sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya tak bisa dilepaskan dari andil pendahulunya, yakni Tri Rismaharini yang kini menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia.
"Bu Risma berdarah-darah mempertahankan tempat ini sehingga bisa menjadi konservasi dan berkembang sampai saat ini," kata dia.
Selain itu, Eri juga menyatakan siap mengoperasionalkan mangrove sesuai dengan fungsi dari kebun raya.
"Sesuai arahan Bu Megawati kami menjalankan mangrove ini untuk edukasi, pariwisata, dan fungsi lainnya. Sehingga bisa menggerakkan anak-anak muda, sebab mereka harus mengenal dan cinta dengan lingkungannya," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2023